Tangisan Ibu Bripka RR Minta Presiden Jokowi Bebaskan Anaknya, Sebut Hanya Diperintah Ferdy Sambo

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Kesedihan dirasakan oleh ibu Bripka Ricky Rizal atau RR yang mengetahui sang anak menjadi salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J.

Bripka Ricky Rizal atau RR menjadi salah satu tersangka diantara ketiga lainnya, Bharada E, Kuat Maruf, dan Irjen Ferdy Sambo.

Bripka RR disebut ikut berperan dalam membantu dan menyaksikan insiden berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo itu.

Siti Masitoh, Ibu kandung Bripka Ricky Rizal pun lantas meminta kepada Presiden Jokowi untuk membebaskan anaknya yang kini di tahan di Rutan Bareskrim.

Permohonan itu disampaikan oleh Siti Masitoh, ibu Bripka Ricky Rizal kepada Kompas Jateng pada Jumat (12/8/2022).

"Pak Presiden tolong anak saya, anaknya baik, penurut. Mohon untuk dibebaskan," kata Siti Masitoh.

Baca juga: Beredar Video Reaksi Diduga Polisi Geleng-Geleng Dengar Janji Ferdy Sambo: Benteng Pencari Keadilan

Siti Masitoh, Ibu Bripka Ricky Rizal mengaku sama sekali tidak menyangka anaknya terlibat dalam pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, jika tidak dalam tekanan dan perintah pimpinan.

“Sama sekali enggak nyangka anak saya berbuat kaya begitu,” ucap Siti Masitoh.

“Anak saya itu penurut, orang anaknya kalem, enggak pernah menyangkal Ibu sedikit pun, sama sekali, enggak pernah dari kecil, anaknya itu penurut, penurut sekali, enggak pernah mbaweli," tuturnya.

Ibunda Bripka RR tinggal di Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).

Bripka RR merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Baca juga: Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Bisa Dipidana Usai Penyidikan Kasus Pelecehan Dihentikan Polisi

Sebagai informasi, Bripka Ricky Rizal juga telah menikah dan memiliki 3 orang anak.

Namun hingga kini istri dan 3 anak Bripka Ricky Rizal yang tinggal di Tegal tidak diketahui keberadaannya dimana.

Menurut Agus Andrianto, Bripka RR tidak melaporkan adanya rencana pembunuhan terhadap Brigadir Joshua.