Berita Nasional
Fakta-fakta Kebakaran Rumah Sakit Jiwa di Solo, Gibran Siap Tanggung Jawab, Ada 2 Pasien Tewas
Diketahui, api membakar sebuah ruangan di bangunan yang berlokasi di jalan Ki Hajar Dewantara No.80, Jebres, Kecamatan Jebres tersebut
TRIBUNSUMSEL.COM - Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Indonesia.
Kali ini, insiden kebakaran dilaporkan terjadi di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Solo.
Sejumlah fakta akibat kebakaran inipun akhirnya terungkap.
Diketahui, api membakar sebuah ruangan di bangunan yang berlokasi di jalan Ki Hajar Dewantara No.80, Jebres, Kecamatan Jebres tersebut.
Akibat kebakaran, 2 pasien tewas dan 3 lainnya menderita luka-luka.
Pihak berwajib tengah mendalami untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Sementara itu, pihak Pemerintah Kota Solo siap bertanggung jawab atas kejadian ini.
Berikut fakta-fakta kebakaran rumah sakit jiwa di Solo dirangkum dari Kompas.com dan TribunSolo.com, Jumat (5/8/2022):
Kronologi kejadian
Kebakaran berawal saat api muncul di ruangan Puntadewa pada Jumat (5/8/2022) sekitar pukul 03.43 WIB.
Saat kejadian ada 3 petugas yang sedang berjaga.
Melihat api, mereka langsung berusaha memadamkan kobaran menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Usaha tersebut tidak membuahkan hasil meskipun sudah memakai 10 APAR.
Petugas lalu menghubungi tim pemadam kebakaran pada pukul 04.55 WIB
Beberapa menit kemudian Damkar Solo tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu 30 menit.
Identitas korban
Humas RSJD dr. Arif Zainuddin Solo, Joko Mulyono membenarkan kejadian ini.
Ia menguraikan, rungan Puntadewa dihuni 18 pasien.
Jumlah ini dibagi menjadi dua yang masing-masing ditempatkan di sisi timur dan sisi barat.
"Yang terbakar itu di sisi timur," kata Joko.
Joko melanjutkan penjelasannya, rungan Puntadewa dihuni oleh pasien yang memiliki gejala akut.
Pasien yang baru tiba di RSJ juga biasanya ditempatkan sementara di ruangan ini.
Sedangkan saat kebakaran, sebanyak 7 pasien diikat agar tidak melukai orang lain dan dirinya sendiri.
Petugas saat itu sudah berusaha menyelamatkan para pasien.
Upaya itu gagal dan menyebabkan 2 pasien tewas di lokasi kejadian.
"Korban dibawa ke RSUD dr. Moewardi untuk pemeriksaan lebih lanjut."
"Tapi dari pihak keluarga meminta tidak perlu dilakukan autopsi, karena menerima ini sebagai musibah," ucap Joko.
Adapun identitas korban YA (30) pasien PGOT titipan dari Dinsos Karanganyar, dan YR (30) dari Blora.
Selain keduanya, ada 2 pasien AH (44) dan IB (25) luka berat serta MA (44) luka ringan.
Joko belum bisa menjelaskan penyebab kebakaran.
Namun, pihak rumah sakit sudah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah insiden kebakaran terulang.
"Kami mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini, dan dari pihak rumah sakit akan bertanggungjawab penuh," tandas Joko.
Baca juga: Wanita Paruh Baya Siram Air Keras Ponakan, Korban Luka Bakar Rambut hingga Ujung Kaki
Baca juga: Penyebab Kebakaran Dua Rumah di Jalan Natuna A Rivai Palembang, Ini Kata Polisi
Kata polisi
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengaku sudah turun tangan untuk melakukan pendalaman.
Pihaknya melakukan olah TKP bersama tim labfor untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.
Polisi juga menelusuri apakah insiden ini terdapat kelalaian standar operasional (SOP) atau murni musibah.
"Kita akan melihat apakah ada unsur kelalaian pada petugas jaga. Nanti kita lihat hasilnya," ucap Ade.
Hingga saat ini sudah 5 saksi dimintai keterangan oleh petugas.
Respons Gibran
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka diketahui sudah melakukan monitoring atas insiden kebakaran.
Gibran juga akan melaporkan kejadian ini ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hal tersebut dikarenakan RSJD dr. Arif Zainuddin Solo berada di bawah wewenang pemeritah provinsi.
Meskipun demikian, Gibran siap bertanggung jawab.
"Nanti kami tanggung jawab ya, (nengok) nanti ya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Agil Tri)(Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com