Berita Nasional
Gus Samsudin Merasa Terdzalimi, Minta Para Santri Tak Terprovokasi : Saya Nanti Miskin, Saya Siap
Gus Samsudin merasa terdzalimi atas masalah yang kini menghantam padepokan nur dzat sejati dipimpinnya.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Gus Samsudin merasa terdzalimi atas masalah yang kini menghantam padepokan nur dzat sejati dipimpinnya.
Padepokan nur dzat sejati ditutup sementara setelah heboh trik pengobatan Gus Samsudin disebut menipu dibongkar pesulap merah.
Hal tersebut memicu kemarahan warga yang akhirnya bergerak menuntut padepokan nur dzat sejati milik Gus Samsudin untuk tidak lagi beroperasi menerima pasien.
Melansir dari Surya.com., Gus Samsudin muncul di konten youtube terbarunya Padepokan Nur Dzat Sejati,

Di awal video, Gus Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.
Baca juga: Akhirnya Putri Candrawathi Muncul, Komnas Perempuan : Masih Shock dan Terus Menangis di Tempat Tidur
"Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur.
Tafakur itu artinya berdiam diri. Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT. Sudah tidak bisa bergerak sama sekali.
Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri.
Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," terangnya dalam video.
Gus Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting. Karena agar mereka tahu mengenai tujuan hidup.
"Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup.

Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang. Tidak mudah gupuhan dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.
Baca juga: Inilah Sosok Yuni Istri Kedua dari Gus Samsudin, Penyanyi Jebolan Ajang Dangdut LIDA Indosiar 2019
Setelah itu, Gus Samsudin mengajak seluruh santrinya untuk berdzikir dan melantunkan nama Allah SWT.
Dalam video berdurasi kurang lebih satu jam itu, Gus Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terdzalimi.
Ini merujuk pada kejadian yang beberapa hari ini menimpanya.