Berita Nasional
Saktinya Bharada E Bikin Susno Duadji Geleng-geleng, Dikawal Kolonel Hingga Ditembak 7 Kali Tak Kena
Bharada E yang berpangkat rendah ini sempat menuai sorotan dari jenderal bintang 3, yakni Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Bharada E berpangkat rendah menuai sorotan dari jenderal bintang 3, yakni Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.
Menurut Susno Duadji, sosok Bharada E ini tergolong orang yang ' sakti'.
Mengapa Susno Duadji sampai menyebut sakti?
Bagaimana tidak Bharada E berpangkat rendah saat datang dalam pemeriksana Komnas HAM dikawal polisi berpangkat tinggi.

Tak main main, yang mengawal Bharada E berpangkat kolonel.
Baca juga: Kasus Brigadir J Bak Benang Kusut, Ustaz Derry Sulaiman Nasehati Irjen Ferdy Sambo, Singgung Fitnah
"Saat bintang 3 saya gak sakti saya. Saya paling dikawal sersan, kadang tidak.
Yang ini, bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas HAM bintara dan ada kolonel juga.
Bayangkan apa gak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne dikutip pada Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Kasatgassus Polri Usai Tak Lagi Jabat Kadiv Propam Polri
Tak hanya itu, jenderal bintang 3 itu menyoroti kesaktian seorang Bharada E lainnya.
Yakni, tak mempan meski ditembak 7 kali oleh Brigadir J dan malahan menyerang balik Brigadir J hingga tewas.
"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena. Dia ditembak 7 peluru gak ada yang kena," ujar Susno Duadji sambil tertawa.
Detik -detik Kronologi Adu Tembak Brigadir J dan Bharada E
Sebelum tewas ditembak Bharada E, Brigadir Joshua sempat tertawa-tawa dan ditelepon oleh kekasihnya Vera Simanjuntak.
Terungkap juga, rentang waktu pukul 16.37-17.00 proses pembunuhan terhadap Brigadir J oleh Bharada E yang disebut pelatih menembak ini.
Fakta terbaru yang sudah dikumpulkan Komnas HAM makin banyak.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, membeberkan menit-menit sebelum Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

Dalam wawancara bersama Metro TV, Taufan merinci temuan Komnas HAM dari rekaman CCTV yang dilihat.
Dari rekaman itu, terlihat momen Brigadir J tiba dari Magelang, Jawa Tengah, bersama rombongan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Berikut ini menit-menit sebelum Brigadir J tewas seusai terlibat adu tembak dengan Bharada E:
Pukul 15.29 WIB
Irjen Ferdy Sambo tiba lebih dulu di rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pukul 15.40 WIB
Rombongan Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi.
"Kelihatan ada Bharada E di situ, ada almarhum juga, Brigadir Joshua, ada ART juga, ada dua lagi staf-nya," terang Taufan dalam wawancara bersama MetroTV, dikutip Tribunnews.com, Senin (1/8/2022).
Pukul 15.43 WIB
Rombongan melakukan tes PCR.
"Kira-kira tiga menit setelah itu (tiba dari Magelang), mereka keluar dan PCR. Yang PCR itu Ibu, dengan ADC, asisten rumah tangga, dan Joshua, termasuk Bharada E," kata Taufan.
Pukul 16.31 WIB
Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak menghubungi almarhum.
Brigadir J mencari tempat lebih sepi, karena tengah berkumpul rekan ajudan yang lain.
Menurut Taufan, sesaat sebelum menerima telepon dari Vera, Brigadir J terlihat ngobrol dan tertawa-tawa bersama rekan-rekannya.
Pukul 16.37 WIB
Tes PCR selesai, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.
Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.
Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.
Pukul 17.00 WIB
Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.
"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.
Taufan menambahkan, sementara mobil dan patwal berusaha putar balik, Irjen Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas.
Sementara itu, Putri Candrawathi terlihat menangis ketika kembali ke rumah pribadi seusai insiden adu tembak.
"Dari CCTV satu lagi di rumah pribadi itu, kelihatan Ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis," tandas Taufan.
Baca berita lainnya di Google News