Berita Nasional
Irjen Pol Aryanto Sutadi Bereaksi Petinggi Polri Dinonaktifkan di Kasus Brigadir J: Harus Dijelaskan
Irjen Pol Aryanto Sutadi berkomentar terkait dinonaktifkannya para petinggi polri karena kasus Brigadir J karena tak ada penjelasan
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEl.COM-Kasus Brigadir J dan Bharada E terus mendapatkan sorotan dari banyak publik.
Karena publik terlanjur punya asumsi sendiri atas kematian Brigadir J.
Walaupun begitu tim khusus polri tetap menyelidiki kasus yang mengehbohkan tersebut.
Sampai-sampai tiga petinggi polri dinonaktifkan demi penyelidikan lebih lanjut.
Irjen Pol Aryanto Sutadi berkomentar terkait dinonaktifkannya para petinggi polri karena kasus Brigadir J.
Baca juga: Suryo Prabowo Komentari Bharada E Ditarik Tugas ke Brimob Setelah Diperiksa: Kok Bisa Gitu Ya
"Gara-gara nggak boleh buka peti, keluarganya malah jadi curiga,tapi sayangnya Polisi tidak bisa memberikan penjelasan dan kemudian, dan akibat itu kalau nggak salah jenderal bintang satu dinonaktifkan," ujar Aryanto Sutadi, dilansir Youtube Polisi Oh Polisi, Senin (1/8/2022).
"Jadi seakan-akan sanksi kalau saya dengar itu diberhentikan, karena dia tidak berbuat baik karena itikadnya kurang baik, menyerahkan jenazah itu," ujarnya.
Seharusnya menurut Aryanto Sutadi polisi memberikan penjelasan soal jenazah Brigadir J.
"Tapi polisi bisa mengatakan waktu itu, tidak cukup menonaktifkan gitu aja saya pikir, kasih penjelasan dong iya," terangnya.

"Yah memang jenderal itu keliru, mestinya nggak berbuat begitu sehingga sanksinya begitu, ini yang sampai sekarang nggak ngerti ya, cara bekerja di lingkungan polisi itu," jelasnya.
Aryanto Sutadi menilai kalau polisi harus memberikan penjelasan.
"Kok nggak mau memberikan penjelasan, misalkan anggotanya ditindak karena apa, sebetulanya kalau ditindak karena itu dijelaskan aja yah sehingga rakyat puas," jawabnya.
"Sehingga nanti konotasi publik itu tidak menjurus polisi secara umum, oh ini pada oknum ini aja, jenderal bintang satu sudah dinonaktifkan, termasuk yang Kapolres dinonaktifkan," ujarnya.
Menurutnya kalau penonaktifkan para petinggi polri tidak diterangkan secara jelas.
"Itu kan tidak diterangkan secara gamblang, mestinya polisi nggak usah ditanya, langsung ngomong ini keliru maka dikoreksi dengan ini jadi meredam kemarahan keinginan publik untuk menanyakan hal janggal itu," ujarnya.
Kini publik menunggu kelanjutan kasus Brigadir J.
Baca berita lainnya di Google News