Berita Pilpres 2024
PDIP Bakal Kalah di Pilpres 2024, Duet Anies-AHY Disebut Bakal Didukung, Demokrat, NasDem, PPP, PKS
Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kini sejumlah tokoh mulai santer diisukan bakal maju menjadi capres.
Kedua, Umam menyoroti peluang terbentuknya koalisi Demokrat-Nasdem-PKS-PPP jika mengusung Anies-AHY.
Dengan komposisi ini, peluang bakal koalisi ini memenangkan Pilpres 2024 akan terbuka lebar.
"Duet Anies-AHY berpotensi bisa mengonsolidasikan hampir 30 persen kekuatan partai-partai nasionalis-religius, seperti Partai Nasdem (8 persen), Partai Demokrat (8 persen), PPP (4 persen) dan PKS (8 persen). Artinya, syarat 20 persen presidential threshold berpeluang mudah terlampaui," tutur Umam.
Bahkan, lanjut Umam, koalisi itu tergolong cukup solid dan tidak mudah goyah.
Alasannya, mengingat partai-partai seperti Nasdem, Demokrat, dan PKS, termasuk partai-partai politik yang elite pimpinannya bisa mengontrol penuh keputusan strategis partai.
Koalisi ini, kata Umam, bisa melakukan hal tersebut tanpa dihantui oleh manuver berbagai varian gerbong politik di dalam struktur internal kepartaian masing-masing.
Sebelumnya, duet Anies-AHY muncul pada simulasi lembaga survei Indopol yang dirilis pada Jumat (15/7/2022).
Survei Indopol melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sendirian.
Kemudian, poros kedua diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selanjutnya poros ketiga yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Terakhir, poros keempat adalah KIB (Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar-Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.
Dari simulasi itu, muncul pasangan calon (Paslon) Anies Baswedan dan AHY dari poros Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, yang menempati posisi teratas dibandingkan lainnya.
"Pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen. Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat.
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com