Berita Ogan Ilir

'Saya Harus Gentle', Pengakuan Pelajar SMK Pelaku Pembunuhan Siswa SMP di Muara Kuang OI

Tersangka pelaku pembunuhan siswa SMP di Muara Kuang, Ogan Ilir pada Kamis (14/7/2022) lalu, kini diamankan polisi.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Ri (16) pelajar SMK pelaku pembunuhan siswa SMP di Muara Kuang Ogan Ilir sampaikan pengakuan di hadapan polisi Polres OI, Sabtu (23/7/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Tersangka pelaku pembunuhan siswa SMP di Muara Kuang, Ogan Ilir pada Kamis (14/7/2022) lalu, kini diamankan polisi.

Tersangka pelaku pembunuhan siswa SMP di Muara Kuang, OI berinisial Ri yang masih berusia 16 tahun dan dia duduk di bangku kelas 1 SMK.

Tersangka Ri, pelaku pembunuhan siswa SMP di Muara Kuang OI menyerahkan diri Rabu (20/7/2022).

Awalnya Polres Ogan Ilir memeriksa dua pelaku, namun satu di antaranya ditetapkan tersangka karena terbukti menusuk korban menggunakan pisau.

Saat memberikan keterangan kepada penyidik, tersangka Ri mengaku tak kenal korban bernama Irvan (15 tahun) dan tak berniat membunuhnya.

"Saya waktu itu pulang sekolah. Ada adik saya mau dikeroyok orang dan saya tolong," kata tersangka di Mapolres Ogan Ilir, Sabtu (23/7/2022).

Tersangka mengaku melihat pisau yang diselipkan di pinggang korban, lalu mengambil senjata tajam tersebut.

"Saya tusuk ke perut kiri (korban)," tutur tersangka.

Melihat korban tergeletak bersimbah darah, tersangka panik dan melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah Baturaja, OKU.

Selama satu minggu di Baturaja, tersangka yang berada di rumah kerabatnya itu mengaku gelisah dan menyesal.

Hingga pada Rabu (20/7/2022) lalu, tersangka dijemput keluarganya untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

"Saya dibilang harus gentle. Jadi langsung diantar ke kantor polisi," ungkap tersangka yang juga didampingi ayahnya selama pemeriksaan.

Dua pelaku penganiayaan siswa SMP di Muara Kuang menyerahkan diri ke Polres Ogan Ilir, pada Rabu (20/7/2022) petang.
Dua pelaku penganiayaan siswa SMP di Muara Kuang menyerahkan diri ke Polres Ogan Ilir, pada Rabu (20/7/2022) petang. (Polres Ogan Ilir)

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Regan Kusuma Wardani, melalui Kanit Pidum Ipda Ettah Prakasa menegaskan, tersangka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Namun dalam proses penegakan hukum, tersangka akan didampingi Balai Pemasyarakatan atau Bapas.

"Tersangka terancam Pasal 80 Ayat 3 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," kata Ettah.

Baca juga: AKBP Andi Baso Rahman Resmi Jabat Kapolres Ogan Ilir, Disambut Tari Mapak Raje

Dua pelaku penganiayaan berujung maut terhadap seorang siswa SMP di Muara Kuang, menyerahkan diri ke Polres Ogan Ilir usai seminggu buron.

Adapun pelaku penusukan inisial R (16 tahun) dan seorang rekannya yang merupakan santri inisial H (16 tahun).

"Sore kemarin, dua pelaku sudah menyerahkan diri dengan diantar oleh anggota keluarga mereka," kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy, Kamis (21/7/2022).

Dilanjutkannya, kedua pelaku menyerahkan diri atas kesadaran masing-masing dan juga dorongan keluarga.

"Memang para pelaku sempat sembunyi karena takut. Namun keduanya kooperatif dan akhirnya menyerahkan diri dengan juga diantar personel Polsek Muara Kuang," terang Yusantiyo.

Sebelumnya, polisi menyebar foto para pelaku agar siapapun yang melihat atau mengetahui keberadaan keduanya, segera melapor ke kantor polisi terdekat.

Dijelaskan, kronologi penusukan terhadap korban bernama Irvan (15 tahun) hingga meninggal dunia, terjadi di depan gerbang SMPN 1 Muara Kuang pada Kamis (14/7/2022) siang sekira pukul 12.00.

Kejadian berawal saat korban dan kedua rekannya pulang sekolah dan ketiganya berboncengan sepeda motor.

Tiba-tiba tiga sekawan tersebut diadang oleh kedua pelaku yang langsung memukul salah seorang rekan korban.

"Jadi korban ini awalnya melerai rekannya yang dipukul oleh pelaku bernama Hendra," terang Yusantiyo.

Diduga tak terima dilerai, pelaku R lalu mencabut pisau yang diselipkan di pinggang dan menusuk perut korban.

Korban pun terkapar dan bersimbah darah, hingga sempat dilarikan ke Puskesmas Muara Kuang.

Namun saat coba diberi pertolongan, korban menghembuskan nafas terakhir.

"Korban meninggal dunia pada saat di Puskesmas Muara Kuang," ungkap Yusantiyo.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved