NASIB Bagus Kahfi Tanpa Klub, Dulu Diharapkan Jadi Pemain Masa Depan Timnas, Kabar Terbarunya
Siapa yang tak kenal dengan Bagus Kahfi pemain sepakbola muda bertalenta Indonesia.Sempat digadang jadi pemain masa depan, nasib Bagus Kahfli yang k
"Dan selamat serta dimudahkan segala urusanya," ujarnya.
Baca juga: Bagus Kahfi Disebut Bakal Bergabung Dengan Asteras Tripolis di Liga Yunani, Berikut Profil Timnya
Kisah Awal Jadi Pemain Bola, Sempat Ditolak Ayah
Kisah itu ia paparkan dalam sesi wawancara dalam video yang diunggah di kanal YouTube Vindes, Senin (11/7/2022).
Mulanya, Bagus Kahfi ikut serta untuk berlatih bersama Garuda Select.
Kemudian, pemuda usia 20 tahun itu menemukan jalan untuk bisa berlaga di Eropa bersama pelatihnya, Dennis Wise dan Des Walker, untuk berlatih dan bermain sepak bola di Inggris.
Perjalanannya ke Inggris itu pula yang pada akhirnya membawa Bagus Kahfi bisa bermain di Belanda bersama Jong FC Utrecht.
Ia debut bersama Jong FC Utrecht di kompetisi resmi, Eerste Divisie atau kasta kedua Liga Belanda pada Agustus lalu, Bagus kembali mendapat kesempatan dalam laga persahabatan kontra La Louviere Centre, Jumat (3/9/2021) malam WIB.
Sebelum menginjakkan kaki di Eropa sebagai pesepak bola, Bagus Kahfi memang sudah gemar bermain sepak bola bersama saudara kembarnya, Bagas Kaffa.
Sebab, ia dan Bagas kerap melihat banyak temannya yang bermain sepak bola di Magelang.
Bahkan, menurut Bagus, sang ayah Yuni Puji Istiono yang penggemar otomotif tidak pernah mendukung dirinya bermain sepak bola saat masih usia belia.
"Bapak saya lebih suka otomotif, sejak TK saya dan Bagas selalu diperkenalkan dengan motocross," ujar Bagus ketika menjadi bintang tamu di acara Vincent Rompies dan Desta Mahendra.
Pemain Timnas Indonesia U-23, Bagus Kahfi
Bagas dan Bagus akhirnya memilih untuk ikut sekolah sepak bola bersama teman-temannya di kampung halamannya.
"Main bola di kampung dan ikut teman yang belajar sepak bola di SSB, lalu saya ikut SSB. Saya tidak dilarang oleh ayah saya dan dia membebaskan saja, ayah saya tak pernah berbicara sepak bola bahkan tidak pernah antar saya dan Bagas untuk belajar sepak bola, Kami hanya ditemani oleh Mas Gusnu, tetangga saya," ujar Bagus.
Bagus dan Bagas pertama kali masuk SSB Naga Paksa kemudian pindah ke SSB Putra Harapan.
"Saya lama di Putra Harapan karena sering menjadi pemain cabutan di pertandingan tarkam. Saya dulu tarkam terus dan dapat uang Rp 75.000 dari hasil pertandingan tarkam," ujarnya.
