Berita Daerah
Terungkap, Erupsi Semeru 2021 Diduga Sebagai Human Error, Tiga Warga Jalan Kaki Lapor ke Komnas HAM
Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pada tahun 2021 yang lalu masih menyisakan sejumlah isu.
"Kami duga perusahaan (melakukan) ini untuk menjebak pasir atau mempermudah untuk pengambilan pasir," kata Nurkholik.
Dalam pertemuan tersebut, anggota tim advokasi dari LBH Damar Indonesia, Dimas, berharap masalah tersebut dapat terungkap dan keadilan bagi masyarakat Lumajang bisa segera ditegakkan.
"Dan pertambangan yang ada di aliran Gunung Semeru bisa dilakukan evaluasi dengan jelas dan oknum-oknum siapapun itu bisa ditindak secara hukum, secara adil," lanjut Dimas.
Diberitakan sebelumnya dalam perjalanannya menuju Jakarta, mereka singgah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Warga korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur yang mengatasnamakan diri sebagai Paguyuban Peduli Erupsi Semeru itu sudah berjalan kaki kira-kira 10 hari dari Lumajang, berangkat sejak tanggal 21 Juni 2022.
Mereka berencana mengadukan nasib warga korban erupsi Gunung Semeru kepada Presiden Joko Widodo.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com