Berita Muratara
Besok Hari Raya Idul Adha, Harga Daging di Muratara Rp150 Ribu/Kg, Masih Direbuti Warga Meski Mahal
Harga daging sapi atau kerbau di Muratara mencapai Rp150 ribu per kg, tetap diburu warga meski harganya mahal
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga 'memburu' daging sapi atau kerbau menjelang Lebaran Idul Adha 1443 Hijriah.
Pantauan TribunSumsel.com salah satunya di pasar Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Harga daging sapi atau kerbau di pasar tradisional ini mencapai Rp 150 ribu per kilogram (kg).
Meskipun harga daging terasa agak mahal, namun warga rebutan membeli daging tersebut.
"Besok lebaran, jadi hari ini beli daging untuk lauk besok," kata warga, Risha, dijumpai saat membeli daging kerbau di pasar Lawang Agung, Sabtu (9/7/2022).
Ia mengatakan meskipun harga daging terasa mahal namun tetap dibeli karena kebutuhan di hari lebaran.
Baca juga: Ribuan Jamaah Gelar Salat Idul Adha di Masjid Jami Balayudha Palembang, Penuh Sampai di Parkiran
Menurut dia, makan makanan khas lebaran seperti ketupat, lemang atau lontong, tanpa dilengkapi lauk daging terasa tak nikmat.
"Walaupun mahal masih tetap mau beli, karena mau lebaran, rasanya kalau tidak ada daging pas lebaran itu seperti bukan lebaran," ujarnya.
Penjual daging, Alam mengungkapkan, meskipun menjelang lebaran Idul Adha, namun harga daging memang naik dari hari biasanya.
Itu dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat, sehingga harga tinggi pun masih dibeli warga.
"Kalau hari-hari biasa di bawah harga ini sedikit, sekitar 120 ribu sekilo, kalau mau lebaran ini 150," ujarnya.
Ia mengakui kenaikan harga daging karena menyesuaikan harga di pasaran yang sudah dipatok oleh para pedagang lainnya.
"Semuanya jual 150 ribu, masa saya mau merusak pasaran, tapi ada beberapa pembeli tertentu saya kasih Rp 140," ujarnya.
Pembeli daging lainnya, Yanti mengaku tak menghiraukan maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan seperti sapi dan kerbau.
Menurut dia, walaupun daging sapi atau kerbau yang dijual di pasar terjangkit PMK, namun diketahuinya penyakit itu tidak berpengaruh ke manusia yang mengkonsumsi.
"Kan katanya aman dagingnya, tidak apa-apa dimakan orang, jadi ya kita biasa saja, saya yakin daging yang dijual ini aman dari PMK itu," katanya.