Berita Lubuklinggau
Soroti Lagu Sikok Bagi Duo, Pemuka Agama ini Sebut Dianggap Enak Didengar Padahal Tidak Mengerti
Pimpinan Pondok Pesantren Misro Arafah, Aidil Fitrisya Musa, Lc menyoroti Lagu Sikok Bagi Duo yang viral di media sosial.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Viralnya lagu remik Sikok Bagi Duo di media sosial (Medsos) Kota Lubuklinggau turut menjadi sorotan pemuka agama.
Pimpinan Pondok Pesantren Misro Arafah, Aidil Fitrisya Musa, Lc berharap lagu tersebut untuk tidak jadi rujukan dan tuntunan bagi anak muda saat ini.
"Ini tentu menjadi pro dan kontra dimasyarakat dan anak muda, munculnya lagu ini opini publik akan dicemari dengan syair-syair yang tidak mendidik. Sedangkan negeri ini sedang memerangi narkoba," ujarnya pada wartawan, Jumat (8/7/2022).
Hal semacam ini, jangan dianggap prestasi di Kota Lubuklinggau, karena dari syair lagu itu, memaknai tentang ekstasi obat-obatan terlarang.
Dengan viralnya lagu ini akan menjadi paradigma baru dikalangan masyarakat, masyarakat beranggapan akan menjadi legalitas publik ditengah khalayak ramai.
"Hal yang viral lalu dianggap sebuah prestasi, ini saya sangat menyayangkannya. Karena syair-syair itu juga yang didengar dan dilihat oleh anak-anak kita, lalu anak-anak akan menganggap itu sebuah syair enak untuk didengar, padahal mereka tidak mengerti dan tidak memahami," ungkapnya.
Dia pun sangat menyayangkan hal ini terjadi karena ini akan menjadi sesuatu yang digandrungi dan kagumi masyarakat, dampaknya banyak efek negatif yang ditimbulkannya.
"Jika dipandang dari segi agama, bahwa dari syair-syair itu bisa mendatangkan kemungkaran dan kemaksiatan, terkait itu juga hal yang sedang viral ini. Secara agama itu tidak mendidik, tidak bermoral, sementara kita sangat memahami akhlak kepribadian adalah senjata utama untuk gerakan anak muda masa dewasa ini dan abad modern ini," ujarnya.
Seperti disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadist yang diriwayatkan Imam Tirmidzi,
"Tidak ada pendidikan lebih baik yang bisa diberikan orang tua kecuali pendidikan adab dan akhlak".
"Nah sosok orang yang bernyanyi itu merupakan sosok orang tua bagi anaknya, istri bagi suaminya. Apa lagi, dan tentu menjadi tolok ukur bagi ibu-ibu masa kini," katanya.
Sangat tidak lazim seorang ibu, mendendangkan syair-syair yang tidak mendidik moral dan kepribadian anak-anaknya. Maka inilah yang menjadikan suatu budaya yang rusak di negeri ini.
"Apa yang tabu tidak lagi dianggap tabu, yang malu tidak lagi dianggap malu. Maka kebobrokan akhlak, kerusakan kepribadian akhirnya semakin menjadi-jadi hingga pada akhirnya kerusakan akhlak dan kepribadian itu ditontokan secara massa dengan kecanggihan tekhnologi pada masa sekarang ini, karena semua orang bisa mengakses di media sosial," Jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada semua masyarakat yang memakai media-media sosial hendaklah seyogianya gunakanlah media sosial itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan hal-hal yang mendidik.
Hal-hal yang membangkitkan kepribadian akhlak dan moral sebagai bentuk pendidikan kepada anak-anak generasi muda pada masa saat ini.
"Sekali lagi saya katakan, tidak kepada oknumnya atau namun saya menyayangkan kepada syair-syair itu dan respon sosok yang diviralkan itu menganggap bahwa ini sebagai anugrah prestasi apa pun itu sementara konsep itu keliru," ujarnya.
Meli Dedi "Sikok Bagi Duo" Minta Maaf
Viralnya lagu remix 'sikok bagi duo' yang dinyanyikan Meli Dedi di Kota Lubuklinggau menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Didampingi tokoh adat, tokoh masyarakat, LPM Kayu Ara, dan Lurah Kelurahan Kayu Ara, Meli Dedi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Lubuklinggau karena menimbulkan keresahan.
Meli Dedi menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf terkait dengan viralnya lagu Sikok Bagi Duo yang dinyanyikannya.
“Saya Meli Dedi, warga Kayu Ara, RT 2 Lubuklinggau dengan ini saya menyampaikan klarifikasi saya atas lagu Sikok Bagi Duo,” ungkapnya di Kantor Lurah Kayu Ara, Kamis (7/7/2022) petang.
Ikut pula mendampingi Meli yakni suaminya kembali mempertegas pernyataan minta maafnya kepada seluruh warga Lubuklinggau.
"Saya atas nama Meli Dedi yang membawakan lagu Sikok Bagi Duo mohon maaf yang sedalam-dalamnya,” ujarnya.
Menurutnya terkhusus untuk warga Kota Lubuklinggau yang merasa resah dengan lagu yang dibawakannya tersebut dirinya tidak ada maksud apa pun.
“Tidak ada maksud apapun, sebenarnya lagu itu hanya untuk makanan yang berbagi atau makanan sikok dibagi duo. Untuk seluruh yang merasa resah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya," ungkapnya.
Dipanggil BNN dan Polisi
Meli Dedi wanita asal Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) penyanyi lagu remix viral 'sikok bagi duo' di panggil oleh Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau, Kamis (7/7/2022).
Ibu muda ini dipanggil BNN untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkaitnya lagunya yang viral dan menjalani test urine.
Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya Meli Dedi dinyatakan negatif menggunakan obat-obatan terlarang.
Meli Dedi mengatakan sengaja datang ke kantor BNN Kota Lubuklinggau untuk membersihkan dirinya yang dicap sebagai wanita tidak baik saat menyanyikan lagu 'sikok bagi duo'.
"Alhamdulillah saya tidak ada yang macam-macam, saya bersih, saya negatif (narkoba) ," singkatnya.
Tak hanya dipanggil BNN, Meli Dedi juga dipanggil Polisi terkait lagu Sikok bagi Duo.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat, Iptu Farizal Alamsyah menyampaikan pemanggilan Meli kemarin terkait klarifikasi videonya yang viral.
"Kita panggil untuk klarifikasi lokasi video viral itu, teryata lokasinya bukan di wilayah kita (Lubuklinggau Barat) tapi di Curup (Bengkulu)," ungkap Farizal saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Jumat (8/7/2022).
Farizal mengungkapkan setelah dilakukan pemanggilan kemarin, Meli diminta membuat klarifikasi langsung dengan didampingi Lurah, Tokoh Masyarakat dan suaminya kepada masyarakat Lubuklinggau.
"Kemarin kita langsung minta untuk klarifikasi kepada masyarakat, alhamdulilah sudah dilaksanakan dengan didampingi suaminya, tokoh masyarakat dan tokoh adat," ujarnya.
Selain itu, pihaknya melalui petugas mengingatkan sekaligus berpesan kepada Meli agar tidak lagi menimbulkan hal-hal yang bisa membuat kontroversi di masyarakat.
"Intinya hanya kita mintai keterangan dan kita ingatkan, karena BNN juga kemarin juga memangil sekaligus mengingatkan," ungkapnya.