Idul Adha 2022

Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah Digabung dengan Puasa Qadha, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat.LC.MA tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah Digabung dengan Puasa Qadha

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
YT Muhammad Muhajirin
MENDAHULUKAN HUTANG PUASA QADHA, ATAU PUASA ARAFAH 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.LC.MA, apakah boleh Puasa Tarwiyah dan Arafah Digabung dengan Puasa Qadha

Sebelum tibanya Hari Raya Idul Adha, Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah yakni puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Adapun umat muslim yang ingin mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, namun masih ada hutang di Puasa Ramadahan sebelumnya.

Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah pigabung dengan Puasa Qadha atau mana yang lebih didahului mengerjakan puasa Tarwiyah dan Arafah atau membayar hutang puasa Ramadhan ?

Niat Puasa Dzulhijjah Tarwiyah dan Arafah
Niat Puasa Dzulhijjah Tarwiyah dan Arafah (Tribunsumsel)

Dikutip dari video Youtube channel Mzn Muazzirin ceramah Ustadz Adi Hidaya.LC.MA berjudul 'Mendahulukan Hutang Puasa Qadha atau Puasa Arafah' :

Ustadz Adi Hidayat (UAS) menjelaskan permasalahan tentang mana yang didulukan puasa Tarwiyah & Arafah atau Puasa Qadha

Menurutnya, lebih baik diniatkan dulu untuk puasa qodho atau membayar utang puasa Ramadhan.

Baca juga: Bacaan Doa dan Tata Cara Menyembeli Hewan Kurban Untuk 7 Orang Sesuai Sunnah Lengkap Syaratnya

"Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan.

Karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari mulai paska Ramadan

Sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa.

Di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat tidak mempermasalahkan jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.

"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah

ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.

Namun secara pribadi, Ustaz Adi Hidayat lebih cenderung mengutamakan yang wajib lebih dulu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved