Berita Banyuasin

Warga Kampung Nelayan Sungsang Takut Melaut, Ombak Tinggi di Selat Bangka Pengaruh Angin Barat

Warga Kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Sumsel takut melaut karena ombak tinggi di Selat Bangka pengaruh dari angin barat.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Warga kampung nelayan Sungsang Banyuasin Sumsel menjual cumi-cumi hasil tangkapan ke pengepul di Dermaga Sungsang, Selasa (5/7/2022). Saat ini nelayan Sungsang takut melaut jauh karena ombak tinggi di Selat Bangka pengaruh angin barat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Warga Kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Sumsel takut melaut jauh. Ombak tinggi di Selat Bangka pengaruh angin barat menjadi alasan nelayan.

Angin Barat saat ini masih terjadi, mengaruhi tangkapan nelayan yang ada di wilayah Sungsang Kabupaten Banyuasin. Adanya angin barat di perairan selat Bangka membuat ombak tinggi, membuat hasil tangkapan warga kampung nelayan Sungsang jauh berkurang.

Selain itu, angin barat mempengaruhi air laut sehingga berdampak pada ombak yang cukup tinggi. Abdul Murod, salah satu warga Kampung Nelayan Sungsang menuturkan ia hanya berani melaut di dekat-dekat wilayah Sungsang karena pengaruh ombak.

"Ombak masih cukup tinggi, jadi belum berani melaut jauh-jauh. Jadi hasilnya juga tidak maksimal, paling dapatnya cumi-cumi. Itu juga tidak banyak," katanya, Selasa (5/7/2022).

Kendala ombak karena angin barat yang bertiup, memang sangat mempengaruhi pendapatan nelayan Sungsang. Namun, setidaknya menurut Abdul Murod masih bisa mendapatkan pemasukan meski tak banyak.

Baca juga: Vonis Dodi Reza Alex Noerdin Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa, Ini Hal Meringankan

Cumi-cumi yang diperoleh dari hasil melaut, juga terbilang tak banyak. Ini terlihat di Dermaga Penampungan Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di desa Sungsang 1 Kecamatan Banyuasin II atau Sungsang.

Tak banyak kapal nelayan yang sandar untuk bongkar muat hasil dari tangkapan melaut. Hanya terlihat, sejumlah kapal kecil nelayan yang merapat untuk menjual ke pengepul.

"Meski sedikit, lumayan masih bisa dapat hasil. Yang penting bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Pengepul Ikan di Sungsang Haji Alamsyah juga mengakui bila tangkapan dari nelayan di Sungsang mengalami penurunan. Bila tidak ada pengaruh angin barat, maka tangkapan nelayan akan lebih banyak lagi dan bisa berbagai jenis ikan.

"Sehari hanya mendapatkan dua ton cumi-cumi. Kalau ikan, jauh berkurang dari hasil tangkapan nelayan. Untuk cumi, langsung saya dijual ke pabrik penggolahan makanan di Palembang," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved