Berita Pilpres 2024

Kini Muncul Wacana Duet Anies Baswedan-Khofifah Jelang Pilpres 2024, Disebut Pasangan Menarik

Kini Muncul Wacana Duet Anies Baswedan-Khofifah Jelang Pilpres 2024, Disebut Pasangan Menarik

Editor: Slamet Teguh
Surya.co.id/Fatimatuz Zahro
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gudang beras di Ngawi, Minggu (25/4/2021). Kini Muncul Wacana Duet Anies Baswedan-Khofifah Jelang Pilpres 2024, Disebut Pasangan Menarik. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Jelang Pilpres 2024, muncul wacana Anies Baswedan-Khofifah disebut bakal maju di Pilpres 2024.

Anies Baswedan dan Khofifah terus digadang-gadang bakal jadi calon presiden (Capres).

Pasangan ini disebut bakal bersaing dengan pasangan lainnya.

Sejumlah wacana Anies diduetkan dengan sosok lain pun terus bermunculan.

Teranyar, muncul wacana duet Anies dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pengamat politik dari Universita Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut, duet ini sebenarnya cukup menarik, namun sulit terwujud.

"Ini pasangan yang bagus, menarik, tapi agak sulit, karena keduanya tidak punya partai, bukan ketua umum partai," ucapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Jumat (1/7/2022).

Ujang menilai, sangat sulit mendapatkan koalisi partai yang ingin mengusung duet ini.

Apalagi saat ini belum ada satu pun partai politik (parpol) yang secara terang-terangan akan mengusung salah satu tokoh.

"Saya melihat peluangnya berat dan sulit, Anies juga kan belum tahu akan didukung siapa, termasuk Khofifah," ujarnya.

Baca juga: Anis Matta Marah, Sebut Parpol Hanya Jual Tiket Capres di 2024, Tak Mencalonkan Kadernya Sendiri

Baca juga: PKB Pastikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Usung Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024

Adanya aturan Presidential Threshold sebesar 20 persen pun semakin menyulitkan duet ini terwujud.

Sebab, hanya PDIP yang bisa mengusulkan pasangan capres dan cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai manapun.

Partai lainnya pun mau tidak mau harus membentuk koalisi untuk bisa mengusulkan capres dan cawapres.

"Ini kan soal persyaratan yang harus ditempuh karena yang pertama harus dipastikan itu tiketnya dulu. Perahunya dulu, partai koalisinya dulu baru dicari pasangan dengan siapa yang memungkinkan menang," kata dia.

Partai-partai pun disebutnya akan lebih condong mendorong sang ketua umum atau kadernya untuk maju sebagai capres maupun cawapres.

Seperti Gerindra yang masih ingin mengusung Prabowo Subianto. Kemudian ada Airlangga Hartarto juga di Golkar.

Elektabilitas bakal kandidat capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo (Kolase dok. Tribunnews)
Belum lagi sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga mau ditampilkan oleh Demokrat.

"Partai-partai itu akan mengutamakan ketum partainya, mengutamakan kadernya untuk menjadi capres dan cawapres," tuturnya.

Bila keduanya memang ingin maju bersama, maka keduanya punya pekerjaan rumah yang cukup berat untuk menyakinkan partai-partai politik untuk mengusung mereka.

"Bila pasangan ini ingin maju bersama-sama, ya harus bisa menaklukan dulu untuk mendapat dukungan partai. Tentu ini yang harus diperhatikan kedua pasangan calon ini," ucapnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved