Penyiraman Air Keras di Kertapati

BREAKING NEWS: Satu Keluarga Disiram Air Keras di Kertapati, Pelaku Puluhan Orang Usia Remaja

Satu keluarga disiram air keras di Kertapati. Tujuh orang lima di antaranya satu keluarga disiram air keras oleh sekitar 20 orang.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Tujuh orang lima di antaranya satu keluarga di Kertapati disiram air keras. Astari, salah satu korban penyiraman air keras saat menceritakan kronologi penyiraman air keras yang terjadi, Kamis (2/6/2022) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satu keluarga disiram air keras di Kertapati. Tujuh orang dan lima di antaranya satu keluarga warga  di Lorong Banten RT 21, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati Palembang terkena serangan menggunakan air keras oleh orang tak dikenal (OTD) yang berjumlah sekitar 20 orang pada Kamis malam, (2/6/2022) sekitar pukul 20:30 WIB.

Rata-rata korban mengalami luka bakar akibat disiram air keras oleh sekelompok orang yang diperkirakan masih usia remaja.

Korban yakni Astari (45), Meni (54), Maleha (58), Astari (63), Syahriani (13), Deni (17), dan Zamzami. Selain ketujuh korban tersebut, ada juga seorang bayi yang terkena percikan air keras di tangannya.

"Kami diserang orang tidak dikenal jumlahnya sekitar 20 orang ada yang masih remaja dan juga dewasa, " kata Astari saat dijumpai di lokasi, Jumat (3/6/2022).

Kejadian tersebut terjadi setelah waktu salat Isya, dimana awalnya memang ada sekelompok orang yang sedang berkelahi seusai Maghrib.

Lalu orang tersebut datang kembali saat mengejar salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi. Selain membawa air keras para pelaku juga terlihat membawa senjata tajam berupa parang dan pedang.

"Yang dikejar oleh sekelompok orang itu si Deni, tak tahu masalahnya. Dia kena duluan disiram air keras. Lalu masuk ke lorong kami disiram-siramnya air keras secara acak ke arah kami, " jelasnya.

Astari sendiri mengalami luka di bagian wajah dan leher nya akibat siraman air keras.

Usai kejadian para korban dirawat di rumah sakit. Dan kini sudah membuat laporan di Polsek Kertapati.

"Ada yang ke RS BAri, RS Muhammad Hoesin dan RS muhammadiyah. Ini sekarang masih membuat laporan di Polsek Kertapati, " katanya.

Kronologi Satu Keluarga Disiram Air Keras

Tujuh orang lima di antaranya terdiri dari satu keluarga dan dua warga lainnya menjadi korban siraman air keras kini masih dirawat di rumahnya dan telah membuat laporan polisi di Polsek Kertapati, Jumat (3/6/2022).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam (2/6/2022) sekitar pukul 20:30 WIB.

Astari (45) salah satu korban menceritakan kronologi peristiwa menegangkan yang menimpa empat orang keluarganya itu.

"Awalnya ada yang berkelahi di lorong sebelah kami, gara-gara selisih paham. Waktu habis Maghrib kemarin. Lalu bubar, " kata Astari saat dijumpai di rumahnya di Lorong Banten, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati.

Namun ternyata keributan kembali terjadi dengan jumlah orang yang lebih banyak. Ada yang masih remaja dan orang dewasa berjumlah sekitar 20 orang.

Ada orang yang tidak dikenal yang masuk ke dalam rumah lalu keluar lewat pintu belakang untuk menghindari kejaran massa.

"Tidak tahu mereka cari siapa. Ada orang yang tidak kami kenal masuk rumah lalu keluar rumah kami. Rombongan itu masuk ke lorong kami mencari orang itu jumlahnya lebih banyak. Mungkin yang tadi berkelahi mengajak warga lainnya, " katanya.

Nahasnya ada salah satu warga sekitar bernama Deni (17) yang baru pulang salat Isya bertemu dengan rombongan massa yang mencari orang yang dimaksud. Karena takut ia pun lari ke arah rumah korban.

Sedangkan tiga korban lainnya yakni Zamzami, Astari kakak ipar, dan Maleha yang sedang duduk di depan rumah.

"Ada warga RT lain, Deni namanya ketemu rombongan pelaku di dalam lorong dan ikut dikejar, lari kesini. Terus ada kakak saya dan warga juga lagi duduk di depan warung. Deni tadi sudah kena siram duluan. Rombongan pelaku masuk terlihat membawa parang, pedang dan air keras, " jelasnya.

Di sela keributan terjadi Astari mencari keponakannya yakni Syariani (13) karena takut ikut menjadi sasaran.

"Aku juga sempat cari Rian, takutnya dia ikut kena. Setelah ketemu dia pulang, saat keributan itu dia ikut kena serangan parang di kepalanya, dan mengalami luka jahitan, " ungkapnya.

Sebagian pelaku masuk ke rumah Astari sambil mengibas dan menyiramkan air keras ke dalam rumah dan mengenai kedua kakaknya yakni Meni (54) dan Maleha (58).

"Kakak saya yang lagi di dalam rumah kena siraman air keras di wajah," katanya.

Selain masuk ke dalam rumah, pelaku juga menyiram air keras di depan rumah dengan cara mengibas-ngibaskan kantong plastik dan terkena tiga orang korban.

"Jadi yang kena saya, kedua kakak saya, kakak ipar, keponakan, dan dua orang warga RT lain Deni dan Zamzami, " ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved