Ibadah Haji 1443 H

Cerita Tukang Sayur Bisa Berangkat Haji Bersama Istri, Menabung Segini Selama 14 Tahun

Cerita tukang sayur bersama sang istri wujudkan mimpi naik haji, akhirnya tercapai. Pasangan suami istri asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini

GRAFIS TRIBUN SUMSEL
Batas usia calon jamaah haji 2022 maksimal 65 tahun, sebanyak 30 CJH asal dari Kabupaten Empat Lawang keberangkatannya ke Mekkah tahun ini kembali tertunda. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Cerita tukang sayur bersama sang istri wujudkan mimpi naik haji, akhirnya tercapai.

Pasangan suami istri asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini menjadi sangat inspiratif.

Tak ada yang tak mungkin di dunia ini.

Pria benama Muhammad Tahroni (56) dan sang istri membuktikan hal tersebut.

Bukan hal mudah untuk mewujudkan hal tersebut.

Selama 14 tahun, Tahroni menabung untuk bisa berangkat haji.

Ditemui disela-sela kegiatan bimbingan manasik haji hari kedua di Gedung Islamic Center, Majalengka, Kamis (2/6/2022), Tahroni bercerita tentang perjuangannya untuk bisa berada di titik menjadi calon jemaah haji.

Butuh waktu 14 tahun baginya bisa mewujudkan impiannya itu.

"Insyaallah tanggal 11 Juni 2022 ini saya berangkat bareng istri. Berangkat di kelompok terbang (kloter) 11," ujar Tahroni kepada Tribun, Kamis (2/6/2022).

Suami dari Tati (54) itu tampak tak sanggup menutupi perasaan bahagianya.

Pasalnya, 14 tahun tentu dirasa bukan waktu yang sebentar bagi kakek tiga cucu itu.

"Saya memang sudah sejak lama niat berangkat haji. Mulai menabung itu tahun 2008."

"Waktu itu saya masih awal-awal jadi tukang sayur. Waktu itu belum tahu kapan berangkatnya, pokoknya terus nabung," ucapnya.

Hingga akhirnya, ia melihat sebuah spanduk yang menyatakan bahwa dengan uang sebesar Rp 5,5 juta bisa mendaftar sebagai calon jemaah haji.

Karena itu, Tahroni pun bersama sang istri secara resmi mendaftar sebagai calon jemaah haji tahun 2012.

"Awalnya saya lihat ada spanduk dari salah satu bank bisa daftar haji dengan uang Rp 5,5 juta. Dari situ saya mulai daftar dari hasil nabung sejak tahun 2008 lalu," jelas dia.

Setiap hari, pria asal Desa/Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka itu rajin menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari pendapatannya berjualan sayuran.

Uang yang ditabung bergantung dari penghasilannya saat itu.

Jika saat itu sayurannya laris, Tahroni bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung lebih banyak.

"Setiap hari saya bisa menyisihkan uang Rp 100 ribu. Itu pun disambi dengan usaha lain sebagai petani dan buka warung di rumah." ucapnya.

"Pernah waktu itu, usaha sayuran lagi sepi. Akhirnya saya pernah minjam ke bank untuk melanjutkan pembayaran haji. Soalnya kalau hanya mengandalkan dari penghasilan sayuran mungkin sampai sekarang belum lunas," katanya.

Dengan pendapatannya yang tak seberapa sebagai pedagang sayuran, ia tak menyangka usahanya selama 14 tahun akhirnya membuahkan hasil.

Pada tahun 2019, Tahroni dinyatakan lunas membayar biaya haji dan pada tahun ini tercatat sebagai orang yang berangkat ke Tanah Suci.

"2019 Alhamdulillah akhirnya lunas, sebenarnya berangkat tahun 2020, tapi kan pandemi jadi tahun ini berangkatnya," ujar pria dua anak tersebut.

Tahroni dan istrinya kini tengah mempersiapkan segala sesuatunya jelang keberangkatan.

Ia berharap, bisa tetap dalam kondisi sehat agar bisa berangkat pada waktunya nanti.

"Semoga saya dan istri menjadi haji yang mabrur dan berjualan sayuran lagi setelah pulang dengan makin laris," ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved