Berita Palembang
Eddy Diserahkan Keluarga ke Polisi, Kasus Ibu dan Anak Ditusuk Mantan Suami di Palembang
Eddy diserahkan keluarga ke polisi, kasus ibu dan anak ditusuk mantan suami di Palembang.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Eddy diserahkan keluarga ke polisi, kasus ibu dan anak ditusuk mantan suami di Palembang.
Usai sudah pelarian Junaidi alias Eddy (60) pensiunan ASN Dinas Kehutanan Kabupaten OKI yang nekat menikam anak tiri dan mantan istrinya di halaman SIT AR Ridho Palembang, Rabu (11/5/2022) lalu.
Kapolsek Kalidoni, AKP Dwi Angga Cesario mengatakan, selama kabur tersangka sengaja bersembunyi di sebuah kawasan Kabupaten OKI.
"Setelah kami melakukan pengejaran dan melakukan pendekatan ke keluarga, Alhamdulillah hari Jumat kemarin pihak keluarga menyerah tersangka ini secara kekeluargaan," ujarnya dalam rilis tersangka yang digelar di Polsek Kalidoni, Senin (30/5/2022).
Lanjut dikatakan, motif dari perbuatan nekat tersangka dikarenakan tersinggung dengan anak tiri dan mantan istrinya.
Atas perbuatannya, tersangka yang sudah lanjut usia ini terancam dijerat dengan pasal 351 ayat (2) KUHP.
"Pasal yang disangkakan pasal penganiayaan dengan pemberatan. Ancaman hukumannya lima tahun penjara," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Anita Rani (42) kini hanya bisa terbaring lemah di rumah sakit setelah menjadi korban penusukan secara membabi buta oleh mantan suami sirinya, Rabu (11/5/2022).
Tak sendiri, pelaku juga tega menusuk Riski Alfarizi (22) yang merupakan anak tirinya.
"Baru pisah setahun," ujar Anita, Kamis (12/5/2022).
Pelakunya adalah JD (60) yang setelah melakukan penusukan langsung bergegas kabur meninggalkan kedua korban.
Miris, perbuatan itu dilakukan di halaman sekolah F (7) yang tak lain anak dari Anita dan pelaku tepatnya di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ar Ridho yang terletak di jalan KH A Rozak Lorong Madiun Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni Palembang.
Selama sembilan tahun menjalani biduk rumah tangga, Anita mengaku kerap dibuat sakit hati oleh kata-kata pelaku yang kerap berucap kasar dan cenderung merendahkan dirinya dan keluarga.
Tak tahan, akhirnya pernikahan siri yang menghasilkan satu anak itu tidak bisa dipertahankan lagi.
Semenjak berpisah, antara Anita dan pelaku sepakat untuk membagi waktu mengasuh F.
"Di waktu sekolah, dia sama bapaknya. Waktu libur, sama saya. Biasanya tidak susah ketemu, tapi sejak bulan puasa tidak diantar lagi. Sampai lebaran juga tidak diantar ke saya," ujarnya.
Akibat rindu yang sudah sangat memuncak, Anita lalu berinisiatif datang ke sekolah anaknya.
Di saat itu dia ditemani anaknya, Riski Alfarizi yang merupakan anak tiri pelaku.
Akan tetapi, tanpa sengaja Anita dan anaknya berpapasan dengan pelaku di gerbang sekolah.
Disaat itu pelaku sempat bertanya maksud kedatangan Anita.
"Saya jawab, tidak apa-apa. Cuma mau kasih uang jajan," ungkapnya.
Berlalu meninggalkan pelaku, Anita kemudian meminta izin kepada wali kelas untuk bertemu sang anak.
Ibu dan anak ini lalu melepas rindu setelah beberapa tidak berjumpa.
Setelah selesai, Anita hendak pulang ke rumah bersama dengan Riski dan meninggal F kembali belajar di sekolah.
Namun disaat sudah naik ke atas motor yang di parkir di halaman, tiba-tiba Anita dan Riski langsung didekati pelaku.
Tanpa banyak bicara, pelaku kemudian mengarahkan tusukan pisau ke tubuh Anita dan Riski secara membabi buta.
"Kejadiannya cepat sekali. Perasaan kami sudah naik motor. Tahu-tahunya sudah jatuh terkapar," ucapnya.
Anita sendiri tak mengingat pasti seperti apa kronologi penusukan terjadi.
Namun yang Anita ingat, dirinya hanya ingin melindungi Riski yang saat itu pertama kali jadi korban penusukan oleh pelaku.
"Saya tidak tahu siapa yang jadi targetnya. Tapi yang pertama ditusuk itu anak saya (Riski). Ya jelas, saya mau melindungi anak," ujarnya.
Anita menduga, pelaku sudah memiliki niat untuk menyakiti dirinya.
"Soalnya dia bawa pisau. Saya lihat betul, dia keluarkan pisau dari tas. Mungkin dia sudah berencana menyakiti kami," ujarnya.
Dalam peristiwa itu, Anita mengalami delapan luka tusukan tepatnya di 4 bagian tubuh belakang, 1 di bokong, 2 di leher dan 1 di tangan sebelah kanan.
Sedangkan Riski Alfarizi mengalami 6 luka tusuk yakni 1 di bagian anus, 1 di dada, 1 di bawah ketiak, 1 di bawah mata, 1 di hidung dan 1 di dekat telinga.
Setelah menusuk mantan istri dan anaknya, pelaku bergegas kabur meninggalkan sekolah bersama anaknya, F.
Baca juga: BREAKING NEWS: Reza Ghasarma Divonis 8 Tahun Penjara, Oknum Dosen Unsri Terbukti Lakukan Asusila
Baca berita lainnya langsung dari google news.