Dikirim Hingga ke Jawa, Sentra Kerupuk Ikan di Tanjung Pering Ogan Ilir

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Produk makanan berbahan dasar ikan menjadi salah satu ciri khas kuliner di Ogan Ilir.

Salah satu makanan ringan berbahan dasar ikan yang banyak diproduksi yakni kerupuk.

Seperti di Dusun I Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara, yang menghasilkan 200 kilo kerupuk ikan per hari.

Pengusaha kerupuk ikan di Tanjung Pering bernama Rosita mengatakan, untuk membuat camilan satu ini memerlukan sejumlah bahan. 

"Bahan-bahan seperti tepung terigu, sagu, ikan sarden atau boleh juga teri. Kemudian garam, penyedap rasa dan air secukupnya," kata Rosita kepada TribunSumsel.com, Jumat (27/5/2022).

Ikan yang sudah digesur hingga halus, dicampur dengan bahan-bahan yang disebutkan dan air mendidih.

Setelah adonan dibentuk, proses selanjutnya pengukusan selama kurang lebih setengah jam.

Kerupuk mentah yang telah dikukus lalu ditiriskan dan dijemur di bawah sinar matahari.

"Proses penjemuran bisa seharian kalau cuaca terik. Kalau cuaca agak mendung, penjemuran dilanjutkan besoknya," jelas Rosita yang telah 13 tahun menjadi pengusaha kerupuk ikan.

Dalam menjalankan usahanya, Rosita bersama suaminya bernama Feri dan empat orang karyawan yang berasal dari desa setempat.

Pasangan suami-istri ini juga bahu-membahu mengemas kerupuk ikan yang siap dikirim kepada pemesan di wilayah Sumsel, Lampung, hingga Pulau Jawa.

"Contohnya hari ini, ada pesananan dari Baturaja (OKU). Ada yang pesan kerupuk 35 kilo, 40 kilo," ujar Rosita sambil mengemas kerupuk dalam sebuah karung berukuran besar.

Untuk harga kerupuk ikan yang berbahan sarden maupun teri, dipatok Rp 15 ribu per kilo.

Selain melayani pembelian dalam jumlah besar, Rosita juga menerima pembelian eceran.

Aktivitas produksi kerupuk ikan milik Rosita dan suaminya pun menarik perhatian Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar.