Berita Pilpres 2024
Said Didu Sebut Jokowi dan Pemodal Bakal Usung Ganjar-Erick Thohir, Maju Lewat Golkar, PAN, PPP
Tokoh nasional, Said Didu menyampaikan informasi mengejutkan mengenai kontestasi pemilihan presiden 2024.
Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan adanya penjajakan ataupun pembentukan koalisi partai menjelang Pemilu 2024.
“Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran-peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's okay, itu partai politik punya kewenangan,” tuturnya.
Yang pasti, kata Ali, di sisa masa jabatannya, Jokowi saat ini sedang fokus dalam menyelesaikan program-program pembangunan yang telah dirancang.
“Untuk Presiden, seperti tadi Bang Ali katakan, bahwa konsentrasi kerja Presiden tetap pada penyelesaian program-program strategis nasional dua tahun terakhir,” jelasnya.
Baca juga: Politikus PPP Yakin Jokowi Tak Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Multitafsir
Baca juga: PDIP Disebut Mulai Beri Dukungan ke Erick Thohir di Pilpres 2024 Usai Politisinya Beri Pujian
Sebelumnya, pengamat Politik KedaiKopi Hendri Satrio mencurigai pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu diarahkan oleh pihak di lingkaran Istana.
"Pertanyaan apakah ada arahan dari Istana? Karena ketiganya adalah partai koalisi pemerintah."
"Satu di ujung tanduk, satu lagi baru ditinggal tokoh sentral, yang satu lagi enggak jelas nih maunya ke arah mana, bahkan ada isu ketumnya mau dilengserkan," ujar Hensat, sapaan karibnya, dalam dialog Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (14/5/2022).
Sejak isu tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden bergulir, Hendri semakin curiga dengan munculnya gerakan maupun koalisi.
"Jadi begitu ada koalisi atau gerakan-gerakan, ini mau ngapain lagi Istana, sih?" Ucapnya.
Hendri juga melihat Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, adalah orang yang pernah menyuarakan soal penundaan Pemilu 2024.
"Kalau mereka bertiga ketemu, bukan otomatis 2024 tetap jalan, walaupun Pak Jokowi berkali-kali mengatakan itu," ulas Hensat.
Dia menambahkan, tujuan koalisi ketiga partai tersebut masih misterius, karena berkali-kali ditanya jawabannya hanya berada di permukaan.
"Enggak ada yang spesifik diketahui masyarakat. Ketiganya ada di koalisinya Pak Jokowi."
"Tapi khusus PPP dan PAN ini kan posisinya ngeri-ngeri sedap, apalagi PPP yang empat koma, lalu merapat ke Golkar."
"Apakah tujuannya untuk menyelamatkan partainya atau gimana?"