Berita Muratara

Jernih Saat Lebaran, Warga Ngeluh Air Sungai Rupit-Rawas di Muratara Balik Keruh Lagi

Warga mengeluhkan air Sungai Rupit-Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang kini balik keruh kembali.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Kondisi air sungai Rupit di Kabupaten Muratara tampak keruh, Rabu (18/5/2022). Sebelumnya kondisi air di sungai ini mendadak jernih saat lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah hingga beberapa hari setelahnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga mengeluhkan air Sungai Rupit-Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang kini balik keruh kembali.

Sebelumnya kondisi air di dua sungai tersebut mendadak jernih saat lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah hingga beberapa hari setelahnya.

"Waktu lebaran kemaren lah lemak nian kami, ngajak anak mandi di sungai, jernih nian airnyo, kini lah keruh lagi," ujar warga yang tinggal di bantaran sungai, Sangkut pada TribunSumsel.com, Rabu (18/5/2022).

Ia mengatakan air sungai tersebut kini kembali tidak bisa digunakan secara langsung karena harus diendapkan dahulu sampai lumpurnya turun ke bawah.

Padahal warga yang tidak memiliki sumur atau berlangganan PDAM biasanya menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari.

"Sebenarnya walaupun warga yang ada sumur atau berlangganan PDAM yang namanya tinggal di pinggir sungai pasti ada saja saatnya memanfaatkan air sungai ini," katanya.

Menurut warga lainnya, Alex mengungkapkan air sungai Rupit-Rawas kembali keruh lantaran beberapa hari ini terjadi hujan.

Ia berpendapat, air sungai jernih saat lebaran karena sebelumnya sudah lama daerah ini tidak diguyur hujan.

"Air ini keruh karena hujan, jadi air hujan bercampur tanah turun ke sungai, nah air dari anak-anak sungai mengalir ke sungai Rupit sampai sungai Rawas," katanya.

Sementara itu warga lainnya, Engki mengungkapkan air menjadi keruh diduga akibat dari aktivitas pencarian emas liar di hulu sungai.

Kondisi tersebut sudah lama dikeluhkan masyarakat terutama yang tinggal di pinggir sungai Rupit-Rawas yang bergantung pada air sungai.

"Sudah sering digerebek polisi, airnya jernih waktu lebaran itu mungkin penambangnya lagi tidak beroperasi, lagi lebaran juga," ujarnya.

Terkait dugaan air keruh akibat aktivitas pencarian emas ilegal, sebelumnya Polres setempat menegaskan akan terus menindak aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) itu.

Namun polisi berharap dukungan masyarakat terhadap penyelesaian masalah ini.

Operasi polisi sering bocor sehingga saat melakukan penggerebekan tidak berhasil menangkap penambang, hanya mengamankan barang-barangnya saja.

"Masyarakat menuntut mau sungai jernih, harusnya kami juga mendapat dukungan dari masyarakat, ini kadang operasi kami dibocorkan, kami masuk, di dalam sudah kosong," kata Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Tony Saputra.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved