Berita Muratara
Padi Diserang Walang Sangit, Ini Cara Petani di Muratara Agar Tak Gagal Panen
Hama serangga walang sangit menyerang tanaman padi petani di Desa Bingin Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara)
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Hama serangga walang sangit menyerang tanaman padi petani di Desa Bingin Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Dia (walang sangit) mulai muncul sejak dua minggu terakhir, mulai padi saya berbuah satu dua batang, karena yang menarik dia datang itu bunga padi itu," kata petani Kandi pada TribunSumsel.com, Selasa (17/5/2022).
Ia mengaku kesulitan dalam menghadapi serangan hama tersebut, sehingga selalu menjadi ancaman setiap mendekati musim panen.
Serangan hama yang dijuluki masyarakat setempat dengan sebutan "Tenangau" itu membuat petani kewalahan berjuang menghadapinya.
"Padi saya sekitar 15 hari lagi panen, sawah saya tidak banyak, ada sepetak sekitar setengah hektare, kalau tidak gagal nanti insyaallah dapat 20 karung 50 kilo gabah keringnya," ujar Kandi.
Petani lainnya, Sangkut menjelaskan hama walang sangit merusak padi dengan cara menghisap butiran gabahnya yang akan terisi padi sehingga isinya kosong.
"Hama ini mengeluarkan bau tidak sedap, kalau kami sini menyebutnya tenangau, kalau kita biarkan saja bisa kosong isi padinya, habis," katanya.
Ia mengatakan, petani terkadang tertipu dengan serangan hama itu karena menyangka tanaman padinya masih bisa dipanen.
Namun saat panen tiba isi gabah padi petani yang diserang walang sangit ternyata sudah habis dimakannya.
"Usaha kami ya disemprot pakai racun hama itulah, waktu itu ada bantuan (racun) dari pemerintah, tapi sekarang beli sendiri," ujarnya.
Baca juga: Petani Sawit di Muratara Sengaja Tak Panen karena Harga Anjlok, Buah Dibiarkan Busuk di Batang
Petani berharap pemerintah membantu membasmi hama yang meresahkan tersebut agar bisa produksi dengan baik sehingga kesejahteraan petani meningkat