Deddy Corbuzier Jadi Sorotan Usai Undang Pasangan Ragil Mahardika dan Frederik Voller ke Podcastnya

Namun perlu ditekankan Ragil mengaku tidak pernah diajarkan menjadi seorang homoseksual.

Ia mengaku sempat ingin bunuh diri sebab merasa sendirian dan tak mendapat dukungan.

"Aku pernah ada di posisi mau bunuh diri mas karena aku merasa aku sendirian, gak ada orang yang ngertiin aku,” kata Ragil.

Namun, ia mendapat kesempatan diberikan untuk tetap menjalankan hidupnya.

Hal ini membuat Ragil terpanggil untuk membantu orang yang merasa sepertinya agar tak merasa sendirian.

“Hidupku masih diberikan kesempatan untuk orang yang bahagia dan akhirnya aku terbuka, aku menganggap sayang banget orang di luar sana kalau mereka gak ada orang yang gak ngasih semangat, makanya aku seneng banget ada orang yang sering bilang ‘semenjak ada kamu, aku berhak bahagia, aku boleh atau bisa berbahagia sama pasangan aku’,” pungkas Ragil.

Seperti diketahui di Indonesia kelompok LGBT masih dikecam keras lantaran tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan masyarakat Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Baca juga: Tampil Serasi dengan Baju Tradisional Bali, Rizky Febian & Mahalini Disebut Pre-Wed, Netizen Heboh

Tak sedikit dari warganet yang justru kecewa dan mengolok-olok Deddy Corbuzier karena dianggap telah memberikan ruang ekspresi untuk pasangan LGBT.

"Orang sepintar dia (Deddy Corbuzier) dengan quotes khasnya "don't make stupid people famous" bisa-bisanya ngundang Ragil, yang seorang LGBT. Yang dimana sangat amat ditentang di negara ini. Ok, Ragil gak salah, dia kan cuma diundang. Yang salah ya yang ngundang," ucap akun @Sound01**.

"LGBT itu bukan untuk disebarkan,ini adalah sebuah aib,dan tidak boleh disebarkan apalagi di tiru,parah bgt!!!," ujar Nad***ima.

"Toleransi atas perbedaan, bukan penyimpangan, trimaksih untuk OmDed,, konten ini membuat kita semakin sadar bahwa LGBT ini nyata dan benar benar ada. Sehingga kita semua bersatu dalam menolak dan mencegah LGBT di Indonesia," ungkap Zi***nna.

"Kita bisa toleransi dengan perbedaan, tapi tidak dengan penyimpangan" tambha Adi Isnu.

"Podcast ini ambil pelajarannya! Terkadang kita butuh tau apa yg mereka rasa! Sekalipun secara prinsip dan pribadi menolak LGBT. Saya sangat menolak.
Tapi kira-kira ap yg membuat mereka menjadi LGBT perlu kita ketahui untuk langkah preventif bagi kita." timpal Frandy Nababan.