Korban Dibuntuti dari Rumah Susun, Pengakuan Tersangka Pembacokan Dekat Pasar Cinde Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Korban dibuntuti dari rumah susun, pengakuan tersangka pembacokan di dekat Pasar Cinde.

Empat tersangka pengeroyokan di dekat Pasar Cinde diamankan polisi. Keempatnya rata-rata masih usia remaja, yakni Ismu (20) warga Jl Sei Tawar, La alias Rn (16) warga Jl Parameswara, Ha (17) warga Jl Sultan Syahrir, dan Nl (17) warga Jl Putri Kembang Dadar.

Dari keterangan tersangka, ternyata diketahui keempatnya sudah menunggu korban dan membuntutinya dari rumah susun sampai di TKP.

Saat ditanyai di depan ruang riksa Reskrim, salah satu tersangka Ismu menceritakan motif yang sebenarnya, ia mengaku dendam kepada kelompok di rumah susun karena sempat menculik adiknya.

"Aku dendam pak karena dua minggu lewat adik aku di sweeping oleh rombongan rumah susun. Disekap mereka berhari-hari dan tak bisa pulang, " ungkap Ismu, Kamis (28/4/2022).

Setelah adiknya pulang dan masalah selesai timbul niatnya untuk membalaskan dendam kepada kelompok di rumah susun.

Bahkan ia mengaku sudah sering mendapat tantangan untuk berkelahi dan janjian dengan kelompok tersebut.

"Mereka sudah sering ganggu kami, janjian ngajak ketemuan mau berkelahi, " katanya.

Namun ia belum bisa memastikan apakah korban adalah termasuk ke dalam kelompok yang ia maksud. Sebab sebelum kejadian pengeroyokan, ia sudah menunggu di sekitaran rumah susun. Sebab korban terlihat baru keluar dari kawasan rumah susun.

"Kami menduga begitu pak, soalnya lihat dia keluar dari rumah susun, " katanya.

Dia menambahkan untuk luka bakar di wajah korban karena air keras ia tidak mengetahui siapa yang membawa.

"Tidak tahu siapa yang siram kami hanya bawa sajam, " ujarnya.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Sumsel Hadiri Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia

Ditangkap Polisi

Empat orang tersangka melakukan pengeroyokan Rabu sekitar 03:00 WIB kemarin di dekat Pasar Cinde. Pelaku bahkan membacok dan menyiram cairan air keras ke korban.

Empat orang ini rata-rata masih usia remaja, yakni Ismu (20) warga Jl Sei Tawar, Lg alias Rn (16) warga Jl Parameswara, Ha (17) warga Jl Sultan Syahrir, dan Nl (17) warga Jl Putri Kembang Dadar.