Rugikan 5 Triliun, Isi Saldo ATM Hendry Susanto Bos Fahrenheit Rp 44,5 Miliar, Disita Bareskrim
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyatakan apartemen tersangka yang disita berada di wilayah Taman Anggrek, Jakarta Barat.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Bos Fahrenheit Hendry Susanto kini sudah ditangkap pihak kepolisian.
Adapun sejumlah penyitaan aset milik bos kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit yang disita berupa apartemen hingga rekening milik tersangka.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyatakan apartemen tersangka yang disita berada di wilayah Taman Anggrek, Jakarta Barat.
Nilai apartemen itu diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
"Penyidik telah memeriksa tersangka atas nama HS serta telah melakukan penyitaan terhadap 1 unit apartemen di Taman Anggrek seharga Rp 2 miliar," kata Gatot di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Tak hanya itu, pihaknya juga menyita dan memblokir rekening milik tersangka Hendry Susanto. Saldo dalam rekening itu mencapai Rp 44,5 miliar.
"Pemblokiran rekening terkait dengan nilai sekitar Rp 44,5 miliar," ungkap dia.
Sejauh ini, kata Gatot, penyidik telah memeriksa sedikitnya 20 orang sebagai saksi dan 27 orang saksi korban.
Kerugian yang dialami korban yang telah diperiksa mencapai Rp 124,495 miliar.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi korban sebanyak 27 orang dengan total kerugian Rp 124.495.439.139," pungkasnya.
Namun di Polda Metro Jaya, Polri juga telah menetapkan empat orang sebagai tersangka yang diduga menawarkan Fahrenheit dengan menjual dan memasarkan barang yang tidak tercantum dalam program pemasaran yang disetujui oleh Kementerian Perdagangan.
Keempat tersangka tersebut adalah D, ILJ, DBC, dan MF.
Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com
Sosok Hendry Susanto Bos Fahrenheit
Polisi mengungkap peran Hendry Susanto dalam kasus robot trading Fahrenheit.
Hendry Susanto termasuk bos di perusahaan robot trading Fahrenheit.
Hendry menjabat sebagai direktur di PT FSP Akademia Pro, perusahaan yang mengelola robot trading Fahrenheit.
Informasi jabatan Hendri di Fahrenheit didapat dari empat tersangka yang sebelumnya sudah lebih dulu ditangkap.
Hendry sendiri ditangkap Anggota Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Selasa (22/3/2022) kemarin.
Setelah ditangkap tim dari Bareskrim Polri, Hendry langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi ilegal robot trading Fahrenheit.
Sebelum menangkap Hendry Susanto, penyidik dari Polda Metro Jaya lebih dulu mengamankan empat anak buah Hendry yang bekerja sebagai karyawan pada robot trading Fahrenheit.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis, mengatakan, keempat tersangka tersebut yakni D, IL, DB, dan MF.
Menurut Auliansyah, para pelaku berperan sebagai admin, pengelola situs, dan mencari anggota baru atau mengajak masyarakat berinvestasi di robot trading Fahrenheit.
Rekayasa margin call
Seperti dikutip dari Kontan, aksi penipuan dalam robot trading Fahrenheit adalah operator membuat transaksi seolah-olah margin call (MC).
Margin call adalah peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambah modal ke rekening investasinya.
Kondisi itu terjadi saat nilai ekuitas nasabah nyaris habis karena adanya posisi merugi cukup parah dalam akunnya.
Jika hal itu terjadi, maka seorang trader harus menambah dana akun karena kalau tidak, maka pihak broker dapat menutup paksa posisi tradingnya dalam kondisi stop out (rugi).
Dari aksi memanipulasi margin call robot trading Fahrenheit menyebabkan deposit member habis terkuras.
Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, saat investor bertransaksi di robot trading abal-abal dan menggunakan broker yang tidak memiliki izin dari Bappebti, maka risiko margin call tidak bisa dihindari.
"Tidak bisa menghindari margin call yang dibuat-buat, karena semua memang sudah direncanakan dari awal," kata Sutopo.
Bahkan, melakukan withdrawal atau penarikan dana oleh nasabah kemungkinan besar tidak bisa. Begitu pun jika ingin memasang stop loss atau menghentikan transaksi yang merugi dalam perdagangan.
"Ini merupakan cara exit yang disengaja," kata Sutopo.
Menurut advokat Sukma Bambang Susilo, saat ini dia menjadi kuasa hukum dari 80 orang korban dugaan penipuan robot trading Fahrenheit. Salah satu kliennya adalah artis Chris Ryan.
Sukma menjelaskan, para korban baru menyadari Fahrenheit adalah penipuan saat Bappebti mengumumkannya.
Para korban kemudian tidak dapat melakukan pencairan dana maupun pembatalan pembelian sejak 7 Maret 2022 lalu.
“Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban),” kata Chris Ryan. (Penulis Diva Lufiana Putri | Editor Rendika Ferri Kurniawan)