Ramadan 2022

Ustadz Madi Apriadi Berbagi Cerita Bagaimana Teladan Untuk Menahan Amarah Pada Kisah Inspiratif

Dalam berpuasa umat muslim diwajibkan untuk menahan lapar, amarah dan perbuatan tidak baik lainnya.

Penulis: Annisa Ayu Lestari | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ustadz Madi Apriadi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kisah Inspiratif, Teladan Nabi Muhammad Menahan Amarah.

Bulan suci ramadahan, merupakan bulan di mana umat muslim menunaikan ibadah puasa.

Dalam berpuasa umat muslim diwajibkan untuk menahan lapar, amarah dan perbuatan tidak baik lainnya.

Pada kisah inspiratif kali ini melalui sebuah kisah pada zaman Nabi Muhammad, Ustadz Madi Apriadi menceritakan bagaimana teladan untuk menahan amarah.

"Di mana saat Nabi Muhammad ingin menyampaikan dakwah di To'if ia ditolak keras oleh masyarakat To'if, bahkan Nabi Muhammad dilempari batu  hingga berdarah-darah di sekujur kakinya,", jelas Ustadz Madi.

"Karena hal tersebut Nabi Muhammad akhirnya lari dari To'if, dimana masyarakat tetap memukuli diri-Nya dengan batu. Bahkan malaikat Jibril ikut turun menemui Nabi Muhammad," lanjut Ustadz Madi.

Baca juga: Banyak Digelar Menjelang Ramadan, Dosen UIN Raden Fatah Ungkap Makna Dari Sedekah Ruwah

Baca juga: Dinas PUPR OI Ngebut Kerjakan Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Selama Ramadan

Apakah ingin bukit Tursina itu aku timpakan kepada orang-orang To'if? Tanya Jibril.

Namun Nabi Muhammad SAW mengatakan "Jangan! Karena sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui,"

"Dari kisah inilah Nabi Muhammad SAW mengajarkan, bahwa beliau sangat sabar, bagaimana beliau mengajarkan bagaimana menahan amarah kepada kita. Namun hal ini bertolak belakang dengan zaman saat ini, dimana seseorang dengan mudahnya merenggut nyawa orang lain hanya karena ucapan saja," papar Ustadz Madi.

Surat Al-Imron Ayat 133 sampai 135, ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah yang mampu memaafkan kesalahan orang lain. Ia mampu menahan amarahnya, ia mampu bersabar.

"Tribuners, mudah-mudahan ramadhan kali ini, puasa kita kali ini menjadikan kita orang-orang yang mampu menahan amarah kita dan mampu mengamalkan ajaran ke kehidupan sehari-hari, sehingga kita menjadi manusia yang mulia di sisi Allah SWT," tutup Ustadz Medi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved