Berita Palembang

Update Pembacokan di Jalintim Palembang-Indralaya, Rasyid Kirim Pesan Sebelum Tewas

Rasyid Ghandi (34) korban tewas dalam pembacokan di di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, pada Sabtu (16/4/2022) malam telah dimakamkan.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD
Rumah duka keluarga Rasyid Ghandi di Jalan H Sarkowi B, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, korban pembacokan hingga meninggal dunia di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Sabtu (16/4/2022) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keluarga telah memakamkan Rasyid Ghandi (34) warga Desa Tapus Kecamatan Lembak, Muara Enim yang menjadi korban pembunuhan di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, pada Sabtu (16/4/2022) malam. 

Jenazah korban dimakamkan di TPU Sungai Pedado usai waktu Zuhur. 

Korban dibawa ke rumah duka keluarga yang berlokasi  di Jalan H Sarkowi B, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati. 

Sedangkan istrinya Wulandari (27) masih dirawat intensif di RSUP Muhammad Hoesin, karena mengalami tulang tengkorak yang pecah.

Dari informasi yang dihimpun, istri korban belum sadarkan diri hingga pukul 16:00 WIB pasca operasi. 

Diketahui korban terakhir kali berkomunikasi dengan kakak kandungnya Darwis (41), sebelum ia berangkat dari rumah menuju Palembang. 

Saat dijumpai di rumah duka Darwis menceritakan ketika adiknya itu memberikan pesan WhatsApp kepadanya dengan gelagat yang agak kasar. 

"Sebelum maghrib almarhum WhatsApp saya dia mau kesini katanya gitu, ke Palembang sama istri dan anaknya. Tapi dilihat dari pesan yang dia tulis seperti kasar sekali kelihatannya, " kata Darwis. 

Setelah di kabari, Darwis pun membalas pesan tersebut dan tidak ada jawaban lagi dari almarhum Rasyid.

Lalu sekitar pukul 18:58 WIB istri Rasyid menelponnya dan memberi tahu kalau mereka dibegal. 

"Istrinya nelpon, 'kak kami keno begal, tolongi kami', " singkatnya. 

Mendengar itu pun Darwis berangkat menuju lokasi dan mendapat informasi bahwa adiknya sudah di rumah sakit BARI setelah mendapat bantuan dari salah satu warga yang melintas untuk membantu mengangkut korban. 

Ciri-ciri pelaku dikenali oleh anak korban yang berusia 9 tahun inisial FB karena sempat ribut dengan korban beberapa waktu lalu. 

Ia juga mengakui jika sang adik sempat memiliki masalah dengan pelaku ketika Pilkades Tapus beberapa waktu lalu.

Namun  terakhir kali masalah tersebut sudah selesai sekitar satu bulan lalu. 

"Saya tidak terlalu tahu detil masalahnya, cuma pengakuan warga yang tinggal disana, (masalahnya) begitu. Adik saya juga pernah bilang ke saya kalau masalahnya sudah selesai, saya tidak menyangka kalau masih ada dendam dari pelaku sampai menghabisi nyawanya, " tuturnya. 

Mendengar pelaku sudah ditangkap Polres Oga Ilir, ia berharap pelaku dihukum setimpal. 

"Kami ingin dihukum seberat-beratnya, nyawa bayar nyawa,," katanya. 

Kronologi Pembacokan

 

Aksi pembacokan oleh orang tak dikenal (OTD) terjadi di jalan lintas Palembang-Indralaya, pada Sabtu (16/4/2022) malam.

Akibatnya, korban pembacokan bernama Rasid Chandi (32 tahun) yang merupakan pengendara motor, meninggal dunia. 

Informasi yang dihimpun, korban mengendarai sepeda motor melaju dari arah Indralaya menuju Palembang, bersama bersama istri dan kedua anaknya. 

Menurut saksi mata bernama Novri, saat melintas di wilayah Pemulutan, korban dipepet sebuah mobil yang memaksa untuk berhenti. 

"Kata istri korban, dua orang dengan badan tinggi besar keluar dari mobil dan langsung membacok korban," terang Novri, Minggu (17/4/2022). 

Korban pun mengalami luka bacok di bagian kening, leher dan punggung dan langsung terkapar di semak-semak. 

Istri korban bernama Wulandari (27 tahun) juga dibacok di bagian kepala dan tangan, namun sempat menyelamatkan diri bersama kedua anaknya.

"Korban diperkirakan meninggal saat dibawa ke (RSUD Palembang) BARI," kata Novri yang membantu mengevakuasi tubuh korban di TKP. 

Sementara kedua anak korban selamat, namun mengalami trauma. 

Novri sendiri mengaku berinisiatif membantu korban karena tak tega melihat sepasang-suami istri tersebut bersimbah darah. 

"Semalam sebenarnya ada beberapa pengendara lewat tapi tidak berani mendekat. Saya inisiatif saja, kasihan," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved