Perang Dunia III

Istri Tentara Rusia Persilakan Suaminya Rudapaksa Wanita Ukraina : Tentara Senang Bukan Main

Untuk diketahui chat tentara Rusia dengan sang istri terbongkar, Ukraina membajak percakapan aplikasi telegram seorang tentara Rusia.

(Sergei SUPINSKY / AFP)
Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tentara Rusia senang bukan main setelah mendapat izin dari istrinya yakni boleh merudapaksa wanita cantik di Ukraina.

Hal ini bikin publik mengecam.

Untuk diketahui chat tentara Rusia dengan sang istri terbongkar, Ukraina membajak percakapan aplikasi telegram seorang tentara Rusia.

Diberitakan ettoday, isi percakapannya sungguh di luar dugaan, sang istri mempersilahkan suaminya sebagai tentara untuk berhubungan badan dengan wanita Ukraina.

Ia hanya mensyaratkan Hubungan Badan itu menggunakan kondom.

Percakapan itu berdurasi lebih dari 30 detik, mengungkap kengerian pelecehan seksual yang diperbolehkan istri tentara Rusia.

Dinas Keamanan Ukraina baru-baru ini membagikan rekaman 30 detik di Internet, dengan pesan yang mengatakan,

"Istri Rusia yang agresor memanggil suami mereka untuk melakukan pelecehan seksual terhadap wanita Ukraina."

Dalam file audio, seorang istri dapat didengar memberi tahu suaminya yang sedang berkelahi,

"Anda pergi ke sana dan melakukan pelecehan seksual terhadap wanita Ukraina, jangan beri tahu saya tentang hal-hal ini, mengerti," ujarnya.

Tentara Rusia itu mendengar bahwa istrinya setuju dengan dia untuk melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita, dan bertanya, "Jadi selama saya tidak memberi tahu Anda, saya dapat melakukan pelecehan seksual? Apakah itu benar-benar boleh?" Sang istri berkata, "Ya. , saya izinkan, ingat saja untuk memakai asuransi. set (kondom)," jawabnya.

Dinas Keamanan Ukraina menuduh bahwa dialog ini secara menyeluruh menunjukkan moralitas Rusia.

"Kami berjuang untuk memenangkan pertempuran untuk mengusir mereka ini dari Ukraina sesegera mungkin."

Anastasiia Lapatina, seorang jurnalis wanita lokal, membagikan rekaman itu di Twitter, mengecamnya sebagai salah satu hal terburuk yang pernah dia dengar di negaranya.

"Saya benar-benar berpikir saya telah melihat yang terburuk, Tapi saya baru saja mendengar panggilan intersepsi bahwa Rusia seorang wanita meminta pasangannya untuk melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita Ukraina selama dia tidak memberitahunya, sungguh bajingan," sebutnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved