Berita Daerah
Bakal Segera Dimekarkan, Kenali 3 Nama Provinsi Baru di Papua yang Jadi Polemik
Ketiga provinsi itu yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
Beberapa suku yang mendiami wilayah Anim Ha yakni Marind Anim dan Asmat. Masyarakat Marind Anim tinggal dalam kampung-kampung yang biasanya memiliki sebuah rumah untuk para lelaki remaja yang disebut gotad.
Sementara, di sekitar gotad, berdiri rumah-rumah keluarga (oram aha) atau rumah kaum wanita yang lebih kecil ukurannya.
Adapun suku Asmat terbagi menjadi dua yakni mereka yang tinggal di pesisir pantai dan kalangan yang hidup di pedalaman.
Kedua populasi ini memiliki perbedaan cara hidup, sturktur sosial dan ritual. Pemerintah Provinsi Papua menetapkan Anim Ha sebagai pusat pengembangan pangan melalui Pengembangan Kawasan Pangan Merauke (PKPM).
Selain itu, kawasan Anim Ha juga menjadi pusat pengembangan perkebunan untuk tanaman tebu, karet dan sawit.
Lalu, pengembangan perikanan di Merauke dan Asmat, pengembangan peternakan sapi di Merauke, serta pengembangan wisata budaya Asmat.
Baca juga: Kondisi Terkini di Papua, Usai KKB Bakar 16 Rumah Warga, Diduga Sebagai Upaya Balas Dendam
Baca juga: KKB Papua Ketakutan, Markasnya Dibombardir, Sebut TNI-Polri Pakai Senjata Kimia, Akan Ngadu ke PBB
Dengan ibu kota Timika, provinsi ini akan melingkupi 6 wilayah yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deyiai, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Puncak.
Dikutip dari laman penghubung.papua.go.id, masyarakat yang hidup di wilayah adat Mee Pago hampir seluruhnya berasal dari suku yang sama, yaitu suku Mee.
Suku Mee merupakan satu dari lima suku yang mendiami kawasan pegunungan tengah Papua selain suku Damal, Dani, Moni, dan Nduga.
Masyarakat Mee umumnya tinggal di desa yang berdekatan satu sama lain. Biasanya, beberapa desa, setidaknya berjumlah lima, membentuk suatu federasi desa.
Tiap federasi dipimpin oleh salah seorang tonowi atau orang yang memperoleh kekuasaannya karena banyak warga yang tunduk dan setia kepadanya.
Suku Mee memusatkan sistem pencaharian pada bertani dan beternak. Namun, mereka juga melakukan kegiatan lainnya seperti di bidang perikanan dan perdagangan.
Pemerintah Provinsi Papua sendiri telah menetapkan kopi dan ubi jalar sebagai komoditas unggulan untuk kabupaten Dogiyai dan Paniai.
Sementara, Kabupaten Intan Jaya mengembangkan gaharu sebagai komoditas unggulan. Sedangkan untuk kabupaten Mimika ditetapkan sebagai daerah pengembangan tambang meliputi tembaga dan batu bara.