Berita Banyuasin

Harga Dexlite Mahal, Sopir Pilih Antre Berjam-jam Untuk Dapat Bio Solar

Pengendara yang memiliki kendaraan jenis diesel rela antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM jenis bio solar yang harga per liter Rp 5.150.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Truk antre di SPBU Pangkalan Balai untuk mengisi solar, Selasa (22/3/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Pengendara yang memiliki kendaraan jenis diesel rela antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM jenis bio solar yang harga per liternya Rp 5.150.

Seperti yang dilakukan sopir truk Yani. Saat ditemui di SPBU Pangkalan Balai, ia mengatakan bila untuk mendapatkan solar saat ini harus antre. Bila tidak antre, maka tidak akan dapat solar dan kendaraan tidak bisa beroperasional.

"Ini menunggu, karena solarnya baru datang. Selesai bongkar muat, baru bisa mengisi solar. Kalau tidak seperti ini, pasti tidak dapat solar mau beli Dexlite mahal, jauh harganya dengan solar," katanya, Selasa (22/3/2022).

Lanjutnya, untuk menggunakan Dexlite tidak memungkinkan karena harganya yang terbilang mahal. Sehingga,ia memutuskan untuk mengantre meski harus lama hanya untuk mendapatkan solar.

"Ya kalau memang tarikan sepi, jadi tidak operasional. Setidaknya, bisa mengirit BBM," pungkasnya.

Sedangkan Pengawas SPBU Pangkalan Balai Anang mengaku memang dua bulan terakhir ini pasokan solar ketempatnya dikurangi. Dalam seminggu, hanya dikirim solar sebanyak 16 ton dalam tiga kali pengiriman atau 8 ton untuk empat kali pengiriman.

"Harga solar Rp 5.150 per liter, sedangkan Dexlite Rp 13.250. Jadi memang, banyak pengendara khususnya truk memilih solar. Makanya sampai mengantre begini," ungkapnya.

Baca juga: Son Haji Mantan Sekwan PALI Ditahan Kejari, Diduga Rugikan Negara Rp 1,7 Miliar

Menurutnya, kurangnya pasokan dan banyaknya kendaraan yang mengantre membuat solar dalam waktu singkat habis. Hanya butuh waktu sekitar 8 jam untuk 16 ton dan 5 jam untuk 8 ton, solar sudah kosong.

Jumlah tersebut, juga sudah disiasati dengan membatasi pembelian solar untuk setiap kendaraan. Mobil pribadi hanya diperbolehkan mengisi solar maksimal 20 liter, truk ukuran sedang atau sejenisnya 80 liter, dan kendaraan jenis Fuso dan sejenisnya maksimal 200 liter.

"Jadi, setiap kendaraan yang mengisi solar, tidak dapat dia kali sekarang. Karena sudah ada alat dari Pertamina untuk memantau bila ada kendaraan yang membeli dua kali atau batas maksimal pembelian solar," pungkasnya.

Dari pantauan Tribunsumsel.com di sejumlah SPBU yang ada di Jalan Lintas Timur memang terlihat antrean truk maupun mobil pribadi atau mobil bermesin diesel yang akan mengisi solar. Terkadang antrean yang terjadi hingga mengular sampai ke sisi badan jalan.

Antrean kendaran bermesin diesel yang mengantre, terkadang membuat arus lalu lintas yang ada di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung tersendat.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved