Berita Muara Enim
TTIC Muaraenim Jual Minyak Goreng Rp 14 Ribu per Liter, Hitungan Menit Langsung Ludes
Dijual harga Rp 14 ribu per liter minyak goreng di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Muara Enim langsung ludes
TRIBUNSUMSEL,COM, MUARA ENIM - Dijual harga Rp 14 ribu per liter minyak goreng di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Muara Enim langsung ludes dalam hitungan menit dibeli warga yang datang, Jumat (18/3/2022).
Harga jual migor murah ini hanya berlaku hari ini saat pembukaan TTIC Muara Enim yang berlokasi di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muara Enim. Untuk besok dan seterusnya harga akan mengikuti harga pasar.
Selain minyak goreng goreng, TTIC Muara Enim juga menjual aneka bahan pokok terdiri dari beras, telur, daging sapi/kerbau beku, bawang putih dan merah, gandum dan gula. Ada juga sayur-sayuran, cabai, stik labu, jahe merah dan lain lain.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muara Enim, Syamsiah mengatakan tujuan adanya TTIC ini adalah untuk menyerap produk pertanian lokal dengan harga yang layak dan menguntungkan petani khususnya bahan pangan pokok.
Selain itu, untuk mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, serta memberikan kemudahan akses konsumen atau masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
"TTIC ini terbuka untuk umum. Dan dibuka sesuai waktu kerja yakni Senin - Kamis pukul 7.30 -16.00, dan khusus hari Jumat pukul 7.30-16.30," ungkapnya.
Untuk stok bahan pokok, lanjut Syamsiah mereka bekerjasama dengan Bulog Lahat dan bekerjasama dengan kelompok tani yang sudah terdaftar. Sedangkan untuk harga disesuaikan dengan harga pasar namun yang pasti lebih murah dari harga pasar.
Baca juga: Tinggalkan Tiga Anak Masih Kecil, Supriadi Kenang Sosok Istri Siti Mubarokatih Baik Tak Banyak Ulah
Bupati Muara Enim yang diwakili Asisten II Perekobang Pemkab Muara Enim, Riswandar mengatakan Pemkab Muara Enim telah melakukan berbagai upaya kebijakan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan mengacu pada permasalahan utama yang terjadi selama ini yaitu tingginya perbedaan harga yang sangat signifikan antara produsen dan konsumen yang mengakibatkan keuntungan tidak proporsional antara pelaku usaha.
Sebab meskipun harga yang tinggi di tingkat konsumen tidak menjamin petani (produsen) mendapatkan harga yang layak, sehingga diperlukan keseimbangan harga yang saling menguntungkan, baik di tingkat produsen maupun tingkat konsumen.
Masih dikatakan Riswandar, Kementerian Pertanian melakukan terobosan sebagai solusi permanen dalam mengatasi gejolak harga pangan yaitu Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI).
Ini merupakan upaya Pemerintah untuk menjaga harga wajar di tingkat produsen serta mempermudah aksesbilitas pasokan dan harga di tingkat konsumen. Dalam rangka memfasilitasi kegiatan PUPM melalui TTI dengan memudahkan konsumen menjangkau pangan yang langsung berasal dari Gapoktan / LUPM dan memberikan kesempatan Gapoktan/ supplier pangan untuk memasarkan langsung komoditasnya, serta upaya pengendalian harga agar sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, maka dibentuk Toko Tani Indonesia Center (TTIC).
"TTIC dapat memberikan kontribusi dalam kelancaran distribusi pangan, pemasaran komoditas pangan ke masyarakat dengan harga yang terjangkau, ketersediaan pasokan dan kemudahan akses dalam mendapatkan pangan murah," tegasnya.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, Rahmat Mulia Harahap mengatakan bahwa saat ini, di Provinsi Sumsel sudah berdiri tujuh TTIK, satu di provinsi dan enam ada di kabupaten/kota yang salah satunya adalah Kabupaten Muara Enim.
"Tentu kita berkeinginan serta mendorong agar setiap kabupaten/Kota memiliki TTIC. Sebab keberadaan TTIC sangat penting untuk penyeimbang harga antara produsen dan juga konsumen sehingga tidak ada ketimpangan harga yang jauh," katanya.
"Yang pasti ini sebagai penyetabil dan menguntungkan dari sisi produsen maupun konsumen," jelasnya.(sp/ari)
Baca berita lainnya langsung dari google news.