Berita Internasional
Giliran Presiden Ukraina Desak Pasukan Rusia Segera Menyerah, Zelensky Sebut Kerugian Lebih Buruk
Zelensky mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian yang lebih buruk selama invasi mereka ke negaranya jika dibandingkan dengan konflik Chechnya.
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNSUMSEL.COM, KYIV – Situasi panas kini tengah terjadi di Ukraina.
Hal tersebut tak lepas karena sejumlah serangan Rusia ke Ukraina.
Kini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersikap tegas.
Zelensky telah meminta tentara Rusia untuk menyerah.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian yang lebih buruk selama invasi mereka ke negaranya jika dibandingkan dengan konflik Chechnya.
Dikutip dari situs BBC, Rabu (16/3/2022) Zelensky juga mengatakan tentara Rusia sudah mulai memahami bahwa mereka tidak akan mencapai apa pun dengan perang.
"Saya tahu Anda ingin bertahan hidup," katanya, seraya menambahkan mereka yang menyerah akan diperlakukan "sebagai manusia, dengan sopan".
Baca juga: Ada Empat Syarat Mutlak Rusia Bisa Akhiri Serangan Militer ke Ukraina
Baca juga: Venezuela Disebut Bisa Buat Rusia Bertekut Lutut Asal Presiden Amerika Serikat Siap Lakukan INI
Zelensky juga memberikan penghormatan kepada Marina Ovsyannikova, wanita yang menyela berita TV pemerintah Rusia dengan mengangkat tanda anti-perang.
Dia mengatakan dia "berterima kasih kepada orang-orang Rusia yang tidak berhenti berusaha untuk menyampaikan kebenaran" dan yang memerangi disinformasi.
Sementara itu, negosiasi antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan berlanjut. Zelensky mengatakan kemajuan "cukup bagus" telah dibuat sejauh ini.
Kemudian, dalam panggilan video ke Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan perwakilan dari Pasukan Ekspedisi Gabungan multinasional, pemimpin Ukraina itu sekali lagi mencaci-maki NATO atas penolakannya untuk menerapkan zona larangan terbang.
Zelensky mengatakan NATO adalah "aliansi terkuat di dunia" tetapi "beberapa anggota aliansi ini terhipnotis oleh agresi Rusia".
Dalam langkah diplomatik lain, perdana menteri Polandia, Ceko dan Slovenia sedang dalam perjalanan dengan kereta api ke Kyiv untuk bertemu dengan Zelensky.
Pemerintah Polandia mengatakan kunjungan itu dimaksudkan "untuk mengkonfirmasi dukungan tegas dari seluruh Uni Eropa untuk kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina dan untuk menyajikan paket dukungan yang luas untuk negara dan masyarakat Ukraina".