Corona di Sumsel
Viral Varian Covid Deltacron, Ini Penjelasan Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M BioMed
Viral ada varian deltacron, gabungan antara varian delta dan omicron. Ini penjelasan Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah ada varian omicron kini viral ada varian deltacron, yang merupakan gabungan antara varian delta dan omicron.
Namun menurut Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed, tak ada varian deltacron. Karena kalau secara ilmiah, nggak mungkin varian omicron didalamnya ada mutasi delta.
"Makhluknya belum ada, kalau ada itu super-super Covid-19," kata Profesor Yuwono saat diwawancarai secara langsung oleh Tribun Sumsel di Sekolah Alam Palembang, Selasa (15/3/2022)
Profesor Yuwono menjelaskan, dua bulan lalu sekelompok peneliti dari negara Siprus dekat Yunani - Turki di laboraturium menemukan yang diduga kombinasi antara delta dan omicron. Maka mereka kasih nama Deltacron.
Kemudian esok harinya temuan mereka di submit, mereka masukan di global genome Sequencing atau GISAID dan itu akan dibaca semua orang. Nah beberapa hari setelah di submit, ada media besar memviralkan ini. Sampai dikatakan varian yang tak pernah usai.
"Ternyata nggak sampai sebulan kemudian para ahli ini skeptis atau tidak percaya, karena ini mungkin hanya terkontaminasi saat pemeriksaan sampel. Lalu berkemungkinan juga ada masalah teknik dalam pemeriksaan PCR, terutama masalah pelacaknya," ungkapnya.
Menurut Prof Yuwono, deltacron ini hanya kesalahan yang terjadi di laboratorium, terkontaminasi atau mungkin pada saat pemeriksaan PCR kurang tepat bacaannya.
Kalau secara ilmiah, nggak mungkin varian omicron didalamnya ada mutasi delta. Sebab omicron punya mutasi sampai 50 dan 35 diantaranya di gen s, sementara untuk delta hanya tiga mutasi. Jadi kalau digabung seperti ini seolah-olah ada perkawinan antar virus atau kombinasi, padahal nggak semudah itu.
"Saya nggak mengatakan berprasangka buruk, hanya saja mestinya para ilmuwan jangan cepat-cepat ambil kesimpulan. Lalu media juga jangan cepat-cepat memviralkan," pesannya.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Palembang Masih Level 3, Berikut Rincian per Kabupaten dan Kota
Professor Yuwono mengatakan, ia sebagai medical biology berkewajiban untuk mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat semua. Masyarakat termasuk pemerintah, cerah artinya jelas dan cerdas artinya punya persiapan ke depannya.
Semua masalah Covid-19 ini bermula dari flu syndrome atau gejala mirip flu, ini bisa disebabkan oleh beberapa virus seperti influenza, corona, rinov, RSP, addinu dan lain-lain. Diantara itu yang sedang ngamuk corona, diantara corona ada SARS-CoV, awalnya SARS-CoV satu ini SARS-CoV dua sejak 2019. Awalnya beta, gama, delta, dan omicron sekarang diisukan deltacron.
"Itu hanya rangkainya tapi tak seluruhnya concern, atau tidak semua jadi masalah. Beta dan delta yang jadi masalah, selebihnya cerita biasa. Mari kita bergeser dari pandemi ke endemi artinya flu biasa. Itulah rangkain cerita yang harus cerah dan tercerdasakan," kata Prof Yuwono
Profesor Yuwono berpesan, tetap jaga imunitas. Ketika imunitas diatas penyakit, mau ada penyakit apa saja nggak akan sakit. Imunitas itu kalau menurutnya, ada the four Prof Yuwono W pertama tidur 6-8 jam, enakan makan, ketika sakit tetap enak kan makan. Lalu mulailah beraktivitas dari subuh karena itu bagus dan positif thinking, maka dengan begitu akan enjoy.
Baca berita lainnya langsung dari google news.