Berita Internasional

Ada Empat Syarat Mutlak Rusia Bisa Akhiri Serangan Militer ke Ukraina

Delegasi Rusia dan Ukraina melanjutkan putaran keempat perundingan damai Selasa ini setelah jeda teknis singkat.

Editor: Slamet Teguh
(Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. 

Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan tujuannya adalah untuk melindungi rakyat Donbass, yang telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Milisi Donbass juga melanjutkan serangan balasannya terhadap pasukan Kiev.

Menanggapi operasi khusus Rusia, negara-negara barat telah meluncurkan kampanye sanksi komprehensif terhadap Moskow.

Pekan lalu, Presiden Ukraina mengatakan dia telah menurunkan tensi  gagasan keanggotaan Kiev di blok barat.

Ia mengatakan tidak ingin menjadi pemimpin negara yang memohon sembari berlutut. Januari 2022, NATO menunjukkan keanggotaan Ukraina dan Georgia di blok itu hanya masalah waktu.

Kiev telah mendengar secara keras dan jelas mereka tidak bisa bergabung ke NATO, dan ini adalah kenyataan yang harus dihadapi Ukraina.

"Jelas Ukraina bukan anggota NATO. Kami memahami ini. Kami adalah orang-orang yang berakal,” kata Zelensky.

“Selama bertahun-tahun kami diberitahu tentang 'pintu terbuka', tetapi sekarang juga mendengar kami tidak dapat masuk,” katanya di hadapan para utusan koalisi NATO yang dipimpin Inggris.

Presiden Ukraina menambahkan Ukraina tidak menyerukan agar Pasal Lima Perjanjian NATO tentang pertahanan bersama diaktifkan.

NATO membuka pintu bagi "aspirasi keanggotaan Euro-Atlantik" Ukraina dan Georgia pada 2008 di pertemuan puncak aliansi di Bukares, Bulgaria.

Moskow telah menghabiskan bertahun-tahun mengungkapkan keprihatinan tentang implikasi keanggotaan NATO Ukraina bagi keamanan Rusia dan wilayah regional.

Rusia  menyebut tawaran NATO ke Ukraina sebagai 'garis merah' yang tidak akan diizinkan untuk dilintasi setelah beberapa gelombang ekspansi ke arah timur oleh blok tersebut.

NATO mulai bergerak ke timur Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa.

Pada 1990 dan 1991, pejabat AS dan NATO berulang kali berjanji kepada Moskow aliansi tersebut tidak akan berkembang "satu inci ke timur" di luar perbatasan Jerman yang bersatu kembali.

Presiden AS Bill Clinton melanggar komitmen ini pada 1994. Ia mengatakan perluasan NATO akan menjadi pertanyaan kapan, bukan jika.

Dalam beberapa dekade sejak itu, setiap mantan anggota Pakta Warsawa, ditambah tiga republik bekas Soviet dan empat republik bekas Yugoslavia dimasukkan ke dalam aliansi barat.(Tribunnews.com/RT/Sputniknews/Aljazeera/xna)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Empat Syarat Mutlak Rusia Bisa Akhiri Serangan Militer ke Ukraina

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved