Berita Erick Thohir

Ternyata Erick Thohir Dulur Kito Warga Sumbagsel

Ternyata Menteri BUMN Erick Thohir merupakan orang Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Erick merupakan putra Lampung, namun besar di Ibu Kota.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK PANITIA MASPRO SUMBAGSEL
Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022). Hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamka Sabri, Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ariansyah, Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya dan Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi. Sebagai Moderator Helmy Yahya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Siapa sangka, ternyata Menteri BUMN Erick Thohir merupakan orang Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Erick merupakan putra Lampung, namun besar di Ibu Kota.

Hal itu terungkap pada acara Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel mengangkat tema "Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia" di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022). Acara berlangsung meriah, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hadir dalam acara ini, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi, Sekretaris Maspro Sumbagsel Hafiz Tinerizza, Bendahara Maspro Sumbagsel Muhammad Melvin, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Tak ketinggalan salah satu tokoh Sumbagsel, yakni Fachmi Idris.

Adapun panelis yang hadir: Gubernur Lampung Arinal Djunaidi; Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah; Sekretaris Daerah Bengkulu Hamka Sabri; Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ariansyah; Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya, serta Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang hadir secara virtual.

Sedangkan dari lingkungan BUMN yang hadir di antaranya Direktur Utama PT Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.

Seperti biasa, acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjuti tarian kolaborasi dari Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung. Sehingga nuansa daerah khas Sumbagsel sangat kental dalam perhelatan ini.

Dalam sambutannya, Gandhi menyebut ada sekitar 30 jajaran direksi dan komisaris BUMN yang hadir. Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel ini juga diikuti ribuan orang. "Awalnya kita kami buka pendaftaran untuk yang mengikuti Zoom ada 300 orang. Bertambah jadi 600 orang, dan ditutup di angka 1.000 peserta. Sementara yang hadir secara fisik di ruangan ada 120 orang," tuturnya di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022.

Kata Gandhi, sebenarnya pembangunan di Sumbagsel cukup fantastis. Hanya saja masih terdapat tangantangan yang harus dihadapi. Sebab itu, ia meminta dukungan komponen masyarakat, utamanya Maspro Sumbagsel, baik yang ada di daerah maupun nasional. Mengingat, berbagai persoalan di Sumbagsel hanya bisa diselesaikan bersama.

"Maspro Sumbagsel hadir sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Kami terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel," ucap Gandhi.

Saat ini, banyak profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah mengenyam pendidikan di Sumbagsel. Mereka tersebar dan berkarya di berbagai bidang pengabdian. Bahkan tidak sedikit yang telah mencapai puncak kariernya di tingkat nasional, di antaranya menjadi tokoh nasional.

"Wadah ini sifatnya sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain. Sekaligus memperkenalkan para tokoh tersebut di mata publik agar dapat menjadi inspirasi generasi muda Sumbagsel," pesan Gandhi.

Akhirnya, tiba juga giliran pidato kunci. Seperti biasa, Erick tampil santai, namun serius. Ia bercerita beberapa hari lalu didatangi Gandhi dan Fachmi. Kedua orang ini menjelaskan tentang Maspro Sumbagsel.

"Ketika saya didatangi dulur kito, saya tanya tujuannya apa? Mereka bilang masyarakat profesional Sumbagsel harus dirajut, karena penting sekali ke depannya," ungkap pria kelahiran Gunung Sugih, Lampung 51 tahun silam ini.

Mengamini penjelasan Gandhi dan Fachmi, Erick mengakui, terkadang pemimpin di tingkat nasional dan daerah sebenanya memiliki visi yang baik, namun implementasinya berjalan sendiri-sendiri. Hasilnya, visi yang baik itu kurang optimal, karena tidak saling berkesinambungan satu dengan lainnya.

Selain itu, Erick diinfokan bahwa Maspro Sumbagsel menjadi wadah kritik dan saran. Hal ini juga dianggap cocok sebagai negara yang mengusung sistem demokrasi. "Sebagai pemimpin, seyogyanya, jangan sampai setelah diberi amanah kita justru menutup mata, telinga, dan hati, ketika banyak pihak yang ingin memberikan kritik dan saran," imbuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved