Dokter Terduga Teroris

Sisi Lain Dokter S Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88, Berikut Penjelasan IDI Sukoharjo

Arif mengatakan, SU menjadi anggota IDI sejak lulus pendidikan dokter dari Universita Sebelas Maret Solo (UNS) pada 1985.

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Sebuah papan nama terduga teroris Dokter S dipasang di depan rumahnya di perumahan besar di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). IDI sebut dokter S buka praktik gratis 

Sosok Dokter SU

Seorang dokter di Sukoharjo, Jawa Tengah, tewas ditembak Densus 88.

Oknum dokter itu diduga teroris Jamaah Islamiah (JI).

Densus 88 akhirnya buka suara terkait alasan sang dokter ditembak mati saat penangkapan.

Sebelumnya sempat beredar informasi jika korban diduga telah mengalami stroke.

Baca juga: Detik-detik Dokter Terduga Teroris Ditangkap hingga Tewas Ditembak Densus 88, Petugas Naik Kabin

Lantaran korban sakit stroke, muncul narasi dari pihak tertentu yang menduga tersangka tak mungkin melawan petugas.

Namun kabar itu dibantah tegas oleh Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.

Kombes Aswin Siregar menyampaikan, bahwa tersangka S tak melakukan perlawanan dengan fisiknya.

Kata Aswin, tersangka melawan dengan menabrakan kendaraannya ke arah petugas yang akan menangkapnya.

Tindakan tersangka itulah yang membuat petugas memutuskan melakukan penindakan tegas.

"Tersangka melakukan perlawanan bukan dengan fisiknya, tetapi dengan menabrakkan kendaraannya kepada petugas," ujar Aswin saat dikonfirmasi, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Sosok S Dokter Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88, Ini Kata Keluarga dan Tetangga

Kombes Aswin juga menyatakan jika perlawanan tersangka disaksikan oleh sejumlah warga yang akan menghentikan kendaraannya.

Pengakuan polisi, Sunardi juga menabrakkan kendaraannya kepada pengguna jalan lainnya.

"(Tersangka menabrak) kendaraan yang menghentikannya dan beberapa kendaraan masyarakat yang berada di jalan tersebut," jelas dia, dilansir dari artikel Tribunnews.com.

Senada dengan Aswin, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan penembakan terhadap tersangka teroris merupakan upaya terakhir yang dilakukan oleh petugas di lapangan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved