Berita Nasional

'Setiap Bunyi Bom, Kita Turun ke Bunker', Kisah Perjuangan WNI Bertahan Hidup di Ukraina saat Invasi

Desak Yuni merasa panik dan takut. Ia kemudian mengecek grup KBRI, yang di dalamnya terdapat informasi terbaru untuk bersiap-siap evakuasi ke kantor K

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
PMI UKRAINA - Ni Wayan Era Rustini, salah satu PMI dari Ukraina, saat ditemui dirumahnya di Banjar Puseh, Desa Angantaka, Abiansemal, Badung, Selasa (8/3). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BADUNG - Kisah perjuangan warga negara Indonesia (WNI) sekaligus Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertahan hidup di Ukraina yang kini diinvasi Rusia.

Kisah tersebut diceritakan oleh dua warga Bali yang kini sudah berada di Indonesia.

Ni Wayan Era Rustini (26),  mengaku trauma berkerja di Ukraina.

Perempuan asal Banjar Puseh, Desa Angantaka, Abiansemal Badung itu pun merasa takut ketika mendengar suara ledakan.

Perempuan kelahiran 22 November 1995 itu mengaku bersyukur lantaran bisa pulang kembali ke Bali, Senin (7/3) malam.

Namun untuk pulang ke Indonesia, pihaknya pun dikawal ketat dengan menggunakan jalur darat.

Selama berada di negeri yang sedang diinvasi oleh Rusia tersebut, Era tinggal di Odesa.

Bahkan beberapa kali mendengar suara ledakan.

Baca juga: Kisah WNI di Ukraina, Tempat Kerja Hancur Dibom, Hidup Mulai Tak Tenang, Akhirnya Tiba di Indonesia

Selain itu, isu adanya bom juga kerap didengar saat dia berada d iluar apartemen. Kini alumni SMAN 1 Abiansemal itu pun bersyukur bisa pulang dan bertemu keluarga dengan selamat.

Hanya saja, banyak barangnya yang harus ditinggalkan.

Bahkan kurang lebih ada satu koper besar barangnya tidak dibawa pulang, lantaran tidak diizinkan membawa barang banyak.

Ditemui di rumahnya, Selasa (8/3), Era pun menceritakan dirinya berangkat ke Ukraina berawal dari mengajukan lamaran ke agen di Bali. Setelah diterima dirinya langsung berangkat dan bekerja di Ukraina sebagai spa terapis di Bali Spa Ukraina.

Anak pertama pasangan I Wayan Darma Bapak dan Ni Luh Meriani tidak menyangka harus pulang karena perang.

Menurut Era, bekerja di Ukraina telah memperbaiki kondisi perekonomiannya.

"Kalau pendapatan lumayan, ia bisalah pakai membangun seperti balai dangin ini. Ini pun belum selesai," katanya sambil menunjuk bangunan.

Baca juga: Mencekam, Cerita WNI yang Masih Bertahan di Kyiv, Banyak Barikade hingga Antrean Panjang di Apotek

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved