Dokter Terduga Teroris

FAKTA Dokter Terduga Teroris Tewas Ditembak, Densus 88 Sebut Melawan Tapi Bukan dengan Fisik

Kombes Aswin juga menyatakan jika perlawanan tersangka disaksikan oleh sejumlah warga yang akan menghentikan kendaraannya.

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Sebuah papan nama terduga teroris Dokter S dipasang di depan rumahnya di perumahan besar di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). Polisi ungkap alasan mengapa tembak mati dokter Sunardi 

"Prinsipnya penegakan hukum adalah upaya akhir ketika upaya-upaya preventif sudah dilakukan oleh petugas di lapangan. Dan mereka dibekalin diskresi yang bisa menilai situasi di lapangan," ungkap Dedi.

Menurutnya, petugas bisa menentukan apakah tersangka yang melakukan perlawanan bisa dilakukan tindakan tegas.

Adapun hal ini pun telah diatur sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Apabila membahayakan maka dapat dilakukan tindakan untuk melumpuhkan. Sesuai perkap 1 dan 8 2009 serta secara universal petugas polisi di dunia melakukan hal tersebut. Apabila ada pelanggaran yang dilakukan anggota Propam akan menindak," pungkasnya.

Sekadar informasi, penangkapan S yang merupakan tersangka teroris Jamaah Islamiah (JI) di Sukoharjo, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan.

Baca juga: Sosok S Dokter Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88, Ini Kata Keluarga dan Tetangga

Pasalnya, pelaku yang merupakan seorang dokter di lembaga kemanusiaan diduga mengalami stroke sejak lama.

Penyakit yang diderita S Inilah yang mengundang spekulasi bahwa tersangka tak mungkin melakukan perlawanan.

Adapun fakta itu diungkap oleh salah seorang warganet di Twitter @doktervall.

"Fakta....almarhum Sunardi sdh menderita Stroke lama, butuh tongkat utk aktivitas
Layakkan beliau dibunuh spt itu ?
Kami mengutuk kalian yg jika mmg telah sengaja membunuh seorang pejuang kemanusiaan yg baik. @PBIDI ,mengapa bungkam? #PrayForDokterSunardi," seperti dilihat Tribunnews pada Jumat (11/3/2022).

Dokter Sukoharjo Tewas Ditembak Densus 88, IDI : Dia Sering Gratiskan Pengobatan Pasien

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo membenrakan bila S (54), terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Sukoharjo, adalah seorang dokter yang tercatat dalam keanggotaan IDI.

Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria membenarkan bahwa terduga teroris S selama ini berprofesi sebagai dokter dan praktik di rumahnya di Gayam, Kecamatan Sukoharjo.

S ditangkap Densus 88 saat mengendarai mobil di Kecamatan Bendosari, Rabu (9/3/2022) malam.

"Betul, beliau dokter umum masih aktif," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).

"Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata dia memeberkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved