Teddy Meilwansyah Plh Bupati OKU

Teddy Resmi Jabat Plh Bupati OKU, Herman Deru: Jika Tidak Bagus Saya Copot

Gubernur Sumsel Herman Deru akhirnya resmi menunjuk Teddy Meilwansyah sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Kabupaten Ogan Komerin Ulu (OKU)

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF
Gubernur Sumsel Herman Deru akhirnya resmi menunjuk, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumsel, Teddy Meilwansyah sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Kabupaten Ogan Komerin Ulu (OKU). Penyerahan Surat keputusan PLH Teddy dilaksanakan di Griya Agung Palembang, Rabu (9/3/2022) malam, 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,-Gubernur Sumsel Herman Deru akhirnya resmi menunjuk, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumsel, Teddy Meilwansyah sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Kabupaten Ogan Komerin Ulu (OKU) menggantikan Edwar Chandra.

Penyerahan Surat keputusan PLH Teddy dilaksanakan di Griya Agung Palembang, Rabu (9/3/2022) malam, yang dihadiri mantan Pj Bupati OKU Edwar Chandra, Sekda OKU dan Porkompinda Kabupaten OKU.

Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengatakan tidak ada perbedaan antara jabatan Penjabat (Pj) ataupun PLH Bupati OKU yang saat ini diemban.

"Tidak ada istimewa, tapi tampak sakral sejatinya, bagaimana pun Kabupaten OKU cukup sohor dan berkontribusi pembangunan di daerah, yang memberikan sumbangsih lajunya pembangunan di Sumsel. Tidak ada kewenangan PJ dengan Plh, karena tetap koordinasi dengan gubernur sebagai perwakikan perwakilan pusat, kalau hal prinsip persetujuan harus persetujuan Gubernur, jadi hanya bedanya Pj pakai PDU putih, dan Pj dapat tunjangan kalau Plh tidak," katanya.

Meski begitu, dikatakan Herman Deru, OKU punya catatan sendiri, dimana pada 8 Maret 2021 lalu bupati definitinya yang baru dilantik wafat, dan saat itu wakil juga tidak bisa menjalankan tugas karena non aktif.

Sehingga terjadi kekosongan dan Gubernur sebagai koordinator dan wakil pusat mengambil alih kepemimpinan disana, tapi kalau secara fisik tidak mungkin membagi pengendali pemerintahan, sehingga ditunjuk Plh Edwar Chandra dan sukses.

"Kesuksesan Edwar itu indikatornya banyak, kondusifitas hubungan eksekutif dan legislatif baik, hub eksekutif dengan porkompinda baik dan dengan masyarakat juga baik, maka saya ambil keputusan untuk Edwar genapkan 1 tahun jabatan," ucapnya.

Herman Deru sendiri berpesan kepada Teddy untuk menjalankan tugas Plh Bupati dengan baik, dan membaca surat yang ada secara seksama, jangan sampai tidak tahu secara digit apa- apa tugasnya. 

"Hal pokok terlihat dari jalannya laju pemerintahan dan pelayanan ke masyarakat. Itu paling penting dan fundamental, mau Pj atau Plh kalau baik dalam waktu jabatan bisa lama tapi tidak definitif, dan ini pakai kelaziman. Tapi kalau dak bagus besok saya copot, lusa, atau seminggu dak bagus saya copot;" tegas Deru.

Ditambahkan Deru, berdasarkan sejarah yang ada ia tak menampik jika ada Pj, dan  Plh selama ini terkesan begaya yang ngalahkan Bupati definitif. Setelah masuk mau ganti atau copot orang dengan mengabaikan tekad kondusifitas dan itu bukanlah karekter dirinya.

"Apalagi ditingkat kabupaten/ kota isu membeli jabatan, jadi yang pantes ketauladanan, jadi irama ikut ritme privinsi, kalau sudah benar tempatnya bukan karena selera diganti itu tidak perlu, tapi kalau tidak menunjang roda pembangunan diganti, saya tidak perlu menipit- titip," paparnya.

Kemudian dengan jabatan sebagai kepala daerah membuat orang memiliki syawat politik kuat, sehingga menjadi membabi buta, tidak berpikir karir PNSnya.

 "Ketika alasan tidak menunjang pembangunan dan terkontimasi politik, saya pastikan diganti,' terangnya.

Baca juga: Pamitan pada ASN Pemkab OKU, Plh Edward Candra Tolak Perpisahan Resmi

Dilanjutkan Herman Deru, Plh Bupati sendiri harus bisa menyesuaikan ritme dalam membangun, dan setiap perilaku kebijakan pemimpin disesuaikan dengan era dan tempat.

"Nah, era kapan dan tempatnya dimana, jadi tidak ada jaminan 365 hari (setahun) menjabat, bisa 364 hari, 363 hari atau hanya 4 hari, termasuk akuntabilitas keuangan harus ada sinergitas. Ada juga yang tidak tertukis yaitu estitika atau kepantasan itu ujian pemimpin. Jadi pak Teddy dan istri normal- normal saja perilaku tapi kerjanya harus luar biasa. Pesan terakhir terkait Sumsel mandiri pangan harus betul- betuk sukses, kemandirian pangan, setiap warga diupayakan semaksimal mungkin baru sisanya ia membeli, kalau pak Teddy tidak baik mengelolah dilapangan, itu jadi kabar buruk bagi masyarakat," tukasnya.

Sementara Teddy sendiri mengaku bersyukur ditunjuk dirinya sebagai Plh Bupati OKU, dan kedepan ia akan berkoordinasi dalam melanjutkan pembangunan di Kabupaten OKU.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved