Berita Nasional
Kepala Suku Besar di Papua Marah Besar Beri Peringatan Keras Usai KKB Bunuh Sesama 'Tebar Ketakutan'
Ulah kelompok separatis di Papua yang menewaskan 8 pekerja Palapa Timur Telematika (PTT) membuat Kepala Suku Besar murka.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.
Hal tersebut tak lepas karena sejumlah ulah yang dilakukan oleh kelompok ini.
Kini, kelompok inipun kembali berulah.
Ulah kelompok separatis di Papua yang menewaskan 8 pekerja Palapa Timur Telematika (PTT) membuat Kepala Suku Besar murka.
Diketahui, aksi penyerangan itu terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Serangan itu menjadi sorotan Kepala Suku Besar Puncak, Abelom Kogoya.
Terlebih lagi salah satu korban bernama Bebi Tabuni merupakan warga asli Kabupaten Puncak.
Bebi Tabuni telah dimakamkan pada Selasa (8/3/2021).
Bebi Tabuni dimakamkan di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Pemakaman itu berlangsung khidmat.
Sejumlah komponen masyarakat di Kabupaten Puncak menghadiri pemakaman itu, termasuk Abelom Kogoya.
Usai pemakaman, Abelom mengutuk keras kehadiran KKB di Kabupaten Puncak.
Ia menegaskan, KKB bukan bagian dari masyarakat Papua karena tega membunuh sesama.
KKB, kata dia, juga terus menebar ketakutan kepada masyarakat.
"Kalau dianggap saudara tidak mungkin anak ini Bebi Tabuni mereka bunuh, mereka cuma buat hancur kota ini, mereka bakar, mereka membunuh," kata Abelom lewat keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Apa Itu KKB Papua dan Tujuan KKB Papua, Ini Wilayah Rawan KKB Papua.
Baca juga: Curahan Hati Kelurga Korban Pembantaian Teroris KKB di Papua : Pak Jokowi Segera Basmi KKB
Tolak keberadaan KKB di Puncak