Berita Internasional
Mencekam, Cerita WNI yang Masih Bertahan di Kyiv, Banyak Barikade hingga Antrean Panjang di Apotek
Suasana di Kota Kyi, sambungnya, sepi dan banyak relawan keamanan rakyat yang bersenjata di tiap tikungan.
Tono (bukan nama sebenarnya) mengatakan mereka telah melintasi perbatasan Moldova pada Senin (28/02) malam waktu setempat.
"Kita semua aman, termasuk balita," sebutnya dalam percakapan dengan BBC News Indonesia.
Keterangan dari KBRI Kyiv menyebutkan 60 WNI dan satu warga negara Ukraina yang merupakan suami salah seorang WNI, dievakuasi dengan tujuh mobil melalui jalan darat menuju perbatasan Ukraina dan Moldova, dengan jarak sekitar 330 kilometer, melewati 10 checkpoints (pos pemeriksaan).
Baca juga: Saya Tidak Takut pada Siapapun, Pidato Pertama Presiden Ukraina Sejak Serangan Rusia
Erna Herlina, pejabat KBRI Kyiv, mengatakan mereka "tidak melewati pusat kota, tapi ke arah pinggiran, dan tidak melihat ada gedung yang rusak."
"Tapi saya sempat lihat ada dua kepulan asap di kejauhan, namun saya tak dapat memastikan apakah asap itu akibat pertempuran atau bukan," kata Erna kepada BBC News Indonesia.
Di perbatasan, para WNI dan tim evakuasi bertemu dengan tim dari KBRI Bucharest. Selanjutnya para WNI dibawa ke Bucharest, Romania.
Rencana evakuasi puluhan WNI dari Kyiv - yang telah berada di gedung KBRI selama lima hari empat malam, dilakukan bertepatan dengan berakhirnya jam malam di Kota Kyiv, pada Senin pagi (28/02).
Perjalanan evakuasi, dipimpin Dubes RI Kyiv, Ghafur Dharmaputra, bertepatan juga waktunya dengan dimulainya negosiasi antara Ukraina dan Rusia di Gomel, Belarus sehingga ada waktu jeda untuk kemanusiaan. Dalam jumpa pers akhir pekan lalu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan ada 153 WNI di Ukraina.
Beberapa jam sebelumnya, sebanyak 31 WNI lainnya berhasil dievakuasi dari dua kota di Ukraina menuju Rzeszow Polandia dan Rumania, menurut Kementerian Luar Negeri Senin (28/02)
"Mereka dalam keadaan sehat," kata Kemenlu dalam unggahan Twitter.
Enam WNI dan seorang WNA yang merupakan pasangan dari seorang WNI dievakuasi dari Lviv, Ukraina dan telah tiba di Polandia sementara 25 WNI lainnya dibawa dari Odesa dan telah tiba di Rumania.
Keterangan dari Kemenlu Indonesia menyebutkan sejauh ini 99 WNI telah dievakuasi dari Ukraina.
Sementara, ada sekitar 13 WNI yang belum dapat dievakuasi dan 24 WNI memilih tetap tinggal di Ukraina.
Respons WNI ketika invasi Rusia dimulai
Saat Rusia mulai menyerbu Ukraina pada tanggal 24 Februari lalu, seorang WNI yang tinggal di Ukraina barat mengatakan bunyi sirene yang bergema di kota tempat tinggalnya membuat 'merinding' karena sirene itu adalah tanda invasi Rusia dimulai dan "perang sudah dimulai".
"Kami di rumah, saat bangun terdengar suara sirene, dan kami buka jendela...Di setiap koa ada peringatan dengan suara sirene. Itulah tanda peringatan untuk kita bahwa perang sudah dimulai, beberapa kota diserang," kata Benni yang tinggal di Kota Ternopil bersama istrinya, yang merupakan warga Ukraina, dan putri mereka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/sisa-sisa-konvoi-militer-rusia-yang-hancur.jpg)