Rusia Serang Ukraina
Andai Pasukan Rusia Berhasil Bunuh Presiden Volodymyr Zelensky, Ukraina Siapkan Rencana Ini
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan Ukraina memiliki rencana untuk kelangsungan pemerintahan jika Presiden Ukr
Pejabat AS, Inggris, dan Uni Eropa telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui pemerintahan boneka yang dibentuk oleh Rusia jika Kyiv jatuh.
Dalam upaya untuk melindungi kemerdekaan Ukraina, pejabat AS dilaporkan telah mendesak Ukraina untuk tidak mengizinkan pejabat senior untuk tetap di tempat yang sama untuk jangka waktu yang lama, dan pindah ke lokasi di luar ibu kota negara.
Menurut beberapa pejabat, AS dan negara-negara sekutu juga ingin melihat pejabat Ukraina menetapkan lokasi untuk kepemimpinan di luar Kyiv.
Presiden Zelensky tetap di Kyiv meskipun ada laporan bahwa dia ditawari bantuan asing untuk dievakuasi dari kota.
Berita Ini sudah tayang di Tribunnews.com
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ternyata jadi incaran dalam invansi yang dilakukan Rusia.
Zelensky bahkan disebut 3 kali selamat dari para pembunuh yang mengincarnya, laporan terbaru Times of London yang dilansir New York Post.
Plot pembunuhan digagalkan ketika pihak Rusia yang anti-perang memberi informasi kepada Ukraina tentang dua kelompok tentara bayaran terpisah yang berencana meluncurkan serangan.
"Saya dapat mengatakan bahwa kami telah menerima informasi dari Layanan Keamanan Federal Rusia, yang tidak ingin mengambil bagian dalam perang berdarah ini," kata Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina kepada stasiun TV lokal, menurut Times.
Kelompok Wagner yang didukung Kremlin disebut berada di belakang dua upaya tersebut, demikian laporan Time
Jika mereka berhasil, Moskow disebut dapat menyangkal keterlibatan langsung dalam rencana pembunuhan itu.

"Mereka akan masuk ke sana dengan misi yang sangat terkenal, sesuatu yang ingin disangkal oleh Rusia. Pemenggalan kepala negara adalah misi besar," kata seorang sumber diplomatik kepada surat kabar itu.
"Dalam hal dampak pada kebijakan kedaulatan Rusia, ini mungkin akan menjadi misi terbesar mereka sejauh ini. Itu akan berdampak besar pada perang," kata sumber itu.
Wagner Group dilaporkan berada di balik dua upaya tersebut.
Masih ada lebih dari 400 anggota Grup Wagner di Kiev, setelah anggotanya menyusup ke Ukraina dengan "daftar pembunuhan" dari 24 pejabat.