Mayat Mr X di Gunung Megang Muara Enim
Sosok Redi, Pria asal Palembang Ditemukan Tewas di Muara Enim, Sempat Jadi Supervisor
Penyebab kematian Redi Iskandar (42) warga Palembang yang ditemukan meninggal dunia di Muara Enim pada Selasa (2/3/2022) masih belum diketahui.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Penyebab kematian Redi Iskandar (42) warga Palembang yang ditemukan meninggal dunia di Muara Enim pada Selasa (1/3/2022) masih belum diketahui.
Dilingkungan keluarganya, Redi yang kerap dipanggil anang merupakan sosok ulet dan pekerja keras.
Adik ipar Redi, Baynun saat dijumpai di rumah orang tuanya Jl Ki Kiemas Rindo Lorong Sepakat, Kertapati mengatakan jika almarhum Redi sempat bekerja di toko elektronik selama bertahun-tahun.
Lalu karena ada suatu masalah ia terpaksa berhenti.
"Karirnya di tempat ia bekerja itu melejit sempat jadi Supervisor. Lalu sempat diberhentikan, " kata Baynun.
Selama berhenti dari tempat ia bekerja, Redi merambah berbagai profesi mulai dari berjualan di sekitaran Musi II bahkan menjadi sopir angkot.
Namun satu bulan terakhir ini, ia kembali ke tempat ia bekerja yang lama di toko Elektronik, Bintang.
"Semua pekerjaan dilakukan almarhum dia rela jualan dan jadi sopir angkot. Lalu sekitar satu bulanan ini dia kembali lagi dipanggil kerja, " katanya.
Meski tidak setiap hari, Redi kerap memberikan uang kepada anaknya ketika membawa uang hasil bekerja.
"Terakhir kali dari cerita kakak saya, istrinya. Almarhum datang kesini siang atau sore kasih uang ke anaknya hari Kamis lalu, " ujarnya.
Baynun menyebut tidak ada firasat jika kakak iparnya akan mengalami kejadian nahas ini namun Redi sempat jatuh sakit beberapa hari sebelum kejadian dan menginap di rumah mertuanya.
"Dia setahu saya jarang sakit. Waktu itu tiba-tiba sakit dan menginap disini minta dirawat. Dak pernah almarhum kalau sakit minta diurus, " katanya.
Setelah memberikan uang, Redi diketahui pulang ke rumahnya yang ada di kawasan Musi II dan mengisi galon.
"Hari Kamis, dari sini almarhum sempat pulang ke Musi II terus isi galon. Sebenernya hari Kamis malam adalah hari terakhir kontak beliau masih bisa dihubungi, " katanya.
"Rencana mau dimakamkan di Prabumulih nanti. Tapi dibawa dulu ke RS Bhayangkara untuk autopsi, " katanya.