Mayat Mr X di Gunung Megang Muara Enim

Mobil Panther Ditemukan di Lubai, Istri Redi Iskandar Mohon Doa Kasus Segera Terungkap

Hayatun Nufus istri Redi Iskandar (42) memohon doa agar kasus tewasnya sang suami segera terungkap, Rabu (2/3/2022).

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/TANGKAP LAYAR
Tangkap layar media sosial yang menginformasikan hilangnya Redi Iskandar hingga dirinya diketahui tewas dengan tangan dan kaki terikat nilon di Muara Enim, Selasa (1/3/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Hayatun Nufus istri Redi Iskandar (42) memohon doa agar kasus tewasnya sang suami segera terungkap, Rabu (2/3/2022).

Mobil Phanter yang dikendari Redi sebelum ditemukan tewas telah ditemukan di Kecamatan Lubai, Muara Enim.

Redi Iskandar, warga Jl Timbunan, Lr Sepakat 1 No 1072.l, RT 23/4, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali nilon dan luka tusuk di tubuhnya, Selasa (1/3/2022) sekira pukul 06.30.

Jasadnya ditemukan di Jalan Pertamina dusun III, Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim dan sempat sebagai Mr X.

"Kami minta dukungan dan doa semoga musibah yang menimpa suami saya cepat terungkap," ujar ibu dua anak ini singkat dari dalam mobil yang akan mengiringi mobil jenazah ke RS Bhayangkara Palembang, Rabu (2/3/2022).

Kepala Instalasi Pemulsaran Ambulan dan Jenazah RSUD dr HM Rabain Muara Enim Kgs Awaludin SH menuturkan sesuai petunjuk Polres Muara Enim, jenazah korban Redi Iskandar dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi. Keluarga yang akan mengiringi langsung mobil jenazah tersebut juga sudah datang.

Mobil Panther warna abu-abu yang dikendarai korban Redi Iskandar telah ditemukan di daerah Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim. ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto, membenarkan hal tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya Mr X ditemukan tewas kondisi membusuk di Jalan Pertamina Dusun III, Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Selasa (1/3/2022) sekitar pukul 06.30.

Setelah melalui pemeriksaan sidik jari menggunakan alat Mambis (Mobile Automated Multi- Biometric Identification System), akhirnya identitas mayat MR X diketahui bernama Redi Iskandar (45) warga Jl Mayjen Yusuf Singadekane, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang.

Baca juga: Viral Aksi Bobol Mobil di Parkiran Rumah Makan Kawasan Demang Palembang, Begini Tampang Pelaku

Sosok Ulet Bekerja

Sosok Redi Iskandar laki-laki yang ditemukan meninggal dunia di Muara Enim pada Selasa (2/3/2022) dikenang sebagai pribadi ulet dan pekerja keras.

Adik ipar Redi, Baynun saat dijumpai di rumah orang tuanya Jl Ki Kiemas Rindo Lorong Sepakat, Kertapati mengatakan jika almarhum Redi sempat bekerja di toko elektronik selama bertahun-tahun. Lalu karena ada suatu masalah ia terpaksa berhenti.

"Karirnya di tempat ia bekerja itu melejit sempat jadi Supervisor. Lalu sempat diberhentikan, " kata Baynun.

Selama berhenti dari tempat ia bekerja, Redi merambah berbagai profesi mulai dari berjualan di sekitaran Musi II bahkan menjadi sopir angkot.

Namun satu bulan terakhir ini, ia kembali ke tempat ia bekerja yang lama di Toko Elektronik, Bintang.

"Semua pekerjaan dilakukan almarhum, dia rela jualan dan jadi sopir angkot. Lalu sekitar satu bulanan ini dia kembali lagi dipanggil kerja, " katanya.

Meski tidak setiap hari, Redi kerap memberikan uang kepada anaknya ketika membawa uang hasil bekerja.

"Terakhir kali dari cerita kakak saya, istrinya. Almarhum datang ke sini siang atau sore kasih uang ke anaknya hari Kamis lalu, " ujarnya.

Baynun menyebut tidak ada firasat jika kakak iparnya akan mengalami kejadian nahas ini namun Redi sempat jatuh sakit beberapa hari sebelum kejadian dan menginap di rumah mertuanya.

"Dia setahu saya jarang sakit. Waktu itu tiba-tiba sakit dan menginap di sini minta dirawat. Dak pernah almarhum kalau sakit minta diurus, " katanya.

Setelah memberikan uang, Redi diketahui pulang ke rumahnya yang ada di kawasan Musi II dan mengisi galon.

"Hari Kamis, dari sini almarhum sempat pulang ke Musi II terus isi galon. Sebenernya hari Kamis malam adalah hari terakhir kontak, beliau masih bisa dihubungi, " katanya.

Kini istri almarhum Hayatun Nufus (33) bersama anggota keluarga lainnya tengah menjemput jenazah almarhum Redi dari Muara Enim menuju RS Bhayangkara Palembang untuk menjalani proses otopsi.

"Rencana mau dimakamkan di Prabumulih nanti. Tapi dibawa dulu ke RS Bhayangkara untuk otopsi, " katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved