G20 Indonesia Adalah, Berikut Penjelasan, Sejarah Pendirian, Anggota dan Tujuan G20

G20 Indonesia Adalah, Berikut Penjelasan, Sejarah Pendirian, Anggota dan Tujuan G20

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
G20.org
G20 Indonesia Adalah, Berikut Penjelasan, Sejarah Pendirian, Anggota dan Tujuan G20 

TRIBUNSUMSEL.COM - Indonesia terpilih menjadi Presiden G20 selama satu tahun ke depan hingga 30 November 2022.

Terkait hal tersebut Presiden Joko Widodo sebagai Presidensi G20 diminta untuk bertindak terkait penyerangan Rusia ke Ukraina

Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengimbau Jokowi untuk melakukan tindakan demi menyelesaikan permasalahan ini.

“Tindakannya sampaikan ke PBB, bahwa permasalahan ini harus dibawa ke Majelis Umum PBB, tidak ke Dewan Keamanan PBB,” ujar Hikmahanto dikutip dari Kompas.TV, Kamis (24/2/2022).

“Sehingga dengan begitu, tak akan ada veto di situ, dan pengambilan keputusan berdasarkan mayoritas karena apa yang terjadi di Ukraina bisa menyebabkan Perang Dunia III,” ujarnya.

Baca juga: Serangan Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Harta Benda Tinggalkan Rumah, Sadis Mengerikan

Lantas apa G20 Presiden dan tujuannya?

Dilansir laman Shrepa G20 Indonesia, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap.

Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa

Baca juga: Terkuak Rusia Pakai Startegi Perang Hibrida untuk Membumihanguskan Ukraina, Diungkap Dubes

.

Sejarah Pendirian G20

G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7 dengan tujuan mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.

Pembentukan G20 tidak lepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global.

G7 adalah kelompok negara-negara besar dengan ekonomi maju dan masyarakat terbuka.

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan.

Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).

Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

Jenis Pertemuan G20

Ada beberapa jenis pertemuan dalam G20, berikut di antaranya seperti dikutip dari bi.go.id.

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit

Ini merupakan puncak dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.

2. Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi

Pertemuan ini diadakan di masing-masing area fokus utama forum.

Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG).

Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).

3. Kelompok Kerja/Working Groups

Ini merupakan pertemuan para ahli dari negara G20.

Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved