Berita PALI Serasi Nia
Wabup PALI Apresiasi Panen Padi Organik Pertamina Pendopo, Tingkatkan Hasil dan Kualitas Tanah
Wakil Bupati (Wabup) PALI Drs H Soemarjono melakukan panen akbar perdana Padi Sri Organik Kelurahan Talang Ubi Utara,Talang Ubi, Kamis (24/2/2022)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Wakil Bupati Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Drs H Soemarjono mengapresiasi keberhasilan PT Pertamina EP Pendopo Field melakukan panen akbar perdana Padi Sri Organik yang merupakan program CSR Pertamina sehat dan ramah lingkungan berkelanjutan.
Wabup Soemarjono menjelaskan padi organik bisa meningkatkan hasil panen dari tahun sebelumnya. Dimana, pada Tahun 2021 dalam 1 hektarnya menghasilkan 4,5 ton, sementara untuk tahun ini meningkat menjadi 6 ton rata-rata perhektarnya.
Dijelaskan, program dari pertamina yang memfasilitasi kelompok Tani Rejo Mulyo dengan menanam Padi Sri Organik merupakan penemuan program yang baik.
"Semoga program ini terus berkelanjutan dan bisa menjadi contoh untuk perusahaan lain agar menerapkan pembinaan kepada kelompok tani dengan sistem organik," ungkap Soemarjono usai panen akbar perdana padi organik bertempat dilahan sawah PPMP Pertamina Pendopo Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi, Kamis (24/2/2022).
Soemarjono juga mengajak masyarakat PALI untuk membangun dan peduli terhadap lingkungan.
Pihaknya akan memberikan bantuan berupa foging pengusir hama dan tracktor untuk menunjang pertanian padi organik yang dijalani oleh kelompok tani Rejo Mulyo, apabila berhasil pada masa panen kedua yang diperkirakan pada empat bulan mendatang.
"Saya sengajakan datang untuk melihat dan melakukan panen langsung padi organik ini, ketika empat bulan kemudian saya berharap diundang lagi untuk panen lagi dan akan kita siapkan untuk memberikan bantuan foging dan traktor jika panen nanti berhasil," jelasnya.
Sementara, Senior Manager Pertamina Pendopo Field I Wayan Sumarta menjelaskan bahwa metode penanaman padi oleh kelompok tani binaan Pertamina Pendopo secara sri organik dalam menghindari penggunaan pupuk kimia agar ekosistem lingkungan terjaga.
"Awalnya saya sendiri ragu, lantaran dari pembenihan saja saya nilai janggal. Pembenihan hanya menggunakan satu butir dalam satu lubang. Penyemaian benih hanya tujuh hari langsung tanam. Tapi ternyata hasilnya tidak kalah dengan metode pertanian konvensional." Jelasnya.
"Artinya, dengan metode ini lebih hemat waktu, juga biaya karena tanpa menggunakan pupuk kimia serta waktu panen lebih singkat," tambah I Wayan.
Selain menghemat waktu dan biaya, lanjut dia, hasil panen metode Sri ini juga lebih sehat karena tidak menggunakan produk kimia sama-sekali. Semua penunjang pertanian berupa pupuk dan desinfektannya berasal dari alam.
“Dengan penanaman benih satu butir perlubang dan ternyata pertumbuhannya cukup baik dan ini luar biasa karena pertumbuhan bisa lebih bagus dibanding pertanian konvensional. Ini sangat menghemat waktu dan biaya. Mudah-mudahan metode ini bisa menggerakkan para petani disekitar kita dengan biaya yang lebih murah menghasilkan hasil panen yang banyak dan tentunya lebih sehat," tukasnya.
I Wayan berharap metode Sri ini bisa diterapkan bukan hanya di kelompok tani binaan Pertamina Pendopo saja, melainkan bisa maju bersama-sama diterapkan pada petani lainnya yang ada di Bumi Serepat Serasan agar bisa berswasembada pangan.
"Kedepan petani binaan Pertamina Pendopo akan kembangkan tanaman herbal dan jamu tradisional yang harapan kami dapat membawa kesejahteraan bagi kelompok tani binaan kami dan umunnya bagi petani di kabupaten PALI," harapnya.
Baca juga: Pelantikan Pengurus PWI PALI, Wabup Soemarjono Tegaskan Pewarta Berkualitas Cerdaskan Masyarakat
Plt Kepala Balitbangda PALI, Khairiman menyampaikan apresiasinya terhadap terobosan Pertamina Pendopo yang mana telah membuktikan bahwa metode penanaman padi SRI berhasil diterapkan di lahan sawah petani binaan Pertamina.