ID Card Pegawai Pemprov Sumsel Akan Diganti, Bisa Dijadikan Uang Elektronik

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bakal menganti kartu identitas pegawai atau identity card (ID card).

Nantinya ID card baru pegawai Pemprov Sumsel  bisa dijadikan uang elektronik atau yang sering disebut e money.

"Ia nantinya id card ASN Pemprov Sumsel akan diganti dan id card tersebut bisa dijadikan uang elektronik," kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel Rosyidin Hasan, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan Menteri Perhubungan untuk memaksimalkan moda transportasi umum dengan menggunakan kartu uang elektronik. Untuk itu Pemprov Sumsel berupaya menerapkan itu.

"Dengan id card bisa sebagai uang elektronik rencana juga untuk memaksimalkan pemanfaatan moda transportasi umum, dalam rangka pemenuhan okupansinya seperti LRT, Transmusi, dan angkutan kota (Angkot) yang bisa pakai kartu uang elektronik seperti di Jakarta," katanya.

Menurut Rosyidin, saat ini rencana itu masih dalam pembahasan. Namun ia menegaskan jika Gubernur Sumsel serius dalam rencana untuk membuat id card yang bisa jadi kartu uang elektronik tersebut.

Pemprov serius dengan rencana ini tapi tidak akan menghilangkan data diri dari pemilik id card tersebut. Misal masih ada foto, nama, logo bahkan bisa juga ditambahkan desain lainnya. Untuk desain id card tersebut masih dalam pembahasan.

"Nantinya akan diawali untuk ASN di lingkungan Pemprov Sumsel terlebih dahulu. Kita masih akan bahas lebih lanjut rencana ini, kalau bisa id card tersebut juga bisa digunakan untuk pembayaran lainya seperti pembayaran tol atau alat pembayaran di supermarket dan lainya," katanya.

Baca juga: 22 Polsek di Sumsel Tidak Lagi Lakukan Penyidikan Kasus, Ini Daftarnya

Menurutnya, untuk pelaksanaanya Bank Sumsel Babel sebagai Bank Daerah yang akan menjadi Mitra pembuatan id card dengan kartu uang elektronik tersebut. Karena ini juga bisa menjadi bagian dari perkembangan Bank Sumsel Babel.

"Kita manfaatkan Bank daerah sebagai bank milik kita. Lalu tujuannya untuk efesiensi juga, kalau pegang uang biasanya lebih boros kalau dijadikan uang elektronik akan lebih mudah dan hemat," katanya.

Rosyidin pun belum bisa memastikan kapan akan mulai diterapkan, karena saat ini masih dalam tahap pembahasan. Namun menurutnya lebih cepat lebih bagus.

Baca berita lainnya langsung dari google news.