Berita Regional
Taklukan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Disambut Tangis Haru di Kampung Halaman, Matanya Berkaca
Baru masuk ke dalam rumah, ibundanya Waginem dan kakak perempuannya, Tarumi langsung memeluk erat sosok yang viral di Palu.
Tak hanya disambut keluarga, para tetangga dan teman masa kecil Tili pun ikut datang menyambut kepulangan Tili.
Kepulangan Tili ke Sragen dibantu oleh Budiono Rahmadi, yang merupakan pengusaha dari Kabupaten Sragen.
Tili Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban Pulang Kampung, Keluarga di Sragen Sambut Bahagia
Kabar kepulangannya ke Sragen, dibenarkan oleh Kakak Kandung Tili, Tarumi.
"Iya benar, rencana hari ini mau pulang, mungkin sampai Sragen sore atau malam, berangkat dari sana (Palu) jam 10.00 WIB," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (21/2/2022).
Kabar kepulangan Tili pun sontak membuat bahagia ibu dan kakaknya yang ada di Sragen.
Sebelumnya, keluarga di Sragen sudah dapat menghubungi Tili secara langsung melalui sambungan telepon.
"Karena yang di Sragen enggak punya nomor teleponnya, Tili yang mengubungi kesini, perasaannya bahagia karena bisa tahu kabarnya langsung," ungkapnya.
Bahkan, Waginem sempat sakit selama 3 hari, setelah rasa rindunya sedikit terbayarkan berkat mendengar suara putra pemberaninya.
"Kemarin sempat sakit 3 hari, enggak mau makan, enggak bisa bangun, mungkin kaget, tapi ini sudah baikan, sudah mau makan," terangnya.
Waginem tak sabar menyambut kedatangan Sang putra tercinta.
Pesan Tili Penyelamat Buaya Berkalung Ban untuk Ibundanya di Sragen : Gak Usah Mikir yang Aneh-aneh
Selama bertahun-tahun, Waginem tak bisa berkomunikasi dengan sang putra, yakni Tili.
Ia baru mengetahui kabar sang anak, ketika aksi Tili viral karena telah menyelamatkan seekor buaya dari jeratan ban ditubuhnya.
Wagimen terharu sekaligus senang, ternyata anak bungsunya itu dalam keadaan sehat di tanah perantauan.