Berita Internasional
Presiden Amerika Ikut Memanaskan Konflik Antara Rusia dan Ukraina, Sebut Kiev Jadi Target Serangan
Joe Biden menuduh Rusia membuat dalih untuk menyerang Ukraina 'dalam beberapa hari mendatang'.
Sebelumnya pada Jumat kemarin, ibu kota wilayah tetangga yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) diguncang pula oleh ledakan mobil, yang diduga menargetkan kendaraan milik Kepala Milisi Rakyat publik yang memproklamirkan diri.
Ketegangan saat ini memang telah meningkat di Ukraina timur, karena dua wilayah yang memisahkan diri dan dikenal sebagai Donbass itu menuduh pemerintah Ukraina merencanakan operasi militer untuk merebut wilayah mereka secara paksa.
Sebelumnya pada Jumat kemarin, pihak berwenang dari dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina itu meminta warga sipil untuk mengungsi ke Rusia di tengah meningkatnya ketegangan.
Mereka menyebutkan terjadi peningkatan tajam dalam insiden di sepanjang garis gencatan senjata, termasuk penggunaan artileri, mortir, dan tank oleh militer Ukraina.
Mendengar tudingan ini, Ukraina telah membantah isu terkait rencana untuk merebut kembali wilayah tersebut secara paksa.
Sementara di sisi lain, AS dan NATO terus menuduh bahwa Rusia berniat menyerang Ukraina 'kapanpun'.
Bahkan setelah perkiraan tanggal invasi 16 Februari berlalu tanpa insiden.
Biden memang terus mengulangi peringatan terhadap serangan Rusia yang kian menguat, namun ia mencatat bahwa AS 'tidak akan mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina, melainkan akan terus mendukung rakyat Ukraina'.
Baca juga: Daftar Anggota G20 (Group of Twenty), Selain Indonesia, Ada Amerika Serikat, Turki, dan China
Baca juga: Panas, Militer China Usir Kapal Perang Amerika Serikat di Laut China Selatan, AS Berontak
Ia mengutip ratusan juta bantuan militer mematikan yang telah diberikan ke negara itu dalam beberapa bulan terakhir.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa aliansi NATO akan mempertahankan wilayahnya sendiri.
"Jangan salah, jika Rusia mengejar rencananya, itu akan bertanggung jawab atas bencana dan pilihan perang yang tidak perlu. AS dan sekutu kami siap untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO dari ancaman apapun terhadap keamanan kolektif kami," tegas Biden.
Sementara itu, Rusia telah berulang kali membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai 'histeria' serta 'berita palsu'.
Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu juga menyatakan bahwa kehadiran pasukannya di dekat perbatasan Ukraina serta misi pelatihan di negara tetangga Belarusia adalah bagian dari latihan militer rutin.
Di sisi lain, pejabat Ukraina juga telah meremehkan prediksi negara Barat, karena Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov mengatakan bahwa pemerintah belum melihat bukti 'operasi skala penuh' yang menjulang pada awal pekan ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengkritik tindakan para pemimpin AS dan Eropa, karena memicu 'kepanikan' warganya, dengan pembicaraan terkait serangan.
Ia menunjukkan bahwa perkiraan tersebut terlalu 'dilebih-lebihkan'.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Biden Yakin Rusia akan Targetkan Serang Ibu Kota Ukraina, Kiev.