Ada Pangdam yang Pelit, Siap-siap Bakal Langsung Dicopot KSAD TNI Jenderal Dudung Abdrucahman

"Copot, ganti dia. Mau hebatnya, pintarnya kaya apa kalau dia pelit menyengsarakan prajurit, (itu) sudah lain cerita. Ganti!" kata Jenderal Dudung di

Editor: Moch Krisna
Istimewa via Wartakota
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat di Aula Jenderal Besar AH Nasution Lantai II Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Gambir, Jakarta Pusat pada (22/11/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Jenderal TNI Dudung Abdrucahman menjabat sebagai KSAD TNI memberikan ancaman keras bagi para panglima komando daerah militer (Pangdam) pelit.

Tak tanggung-tanggung, KSAD TNI Bakal langsung mencopot komandan satuan yang mengabaikan kesejahteraan prajurit.

"Copot, ganti dia. Mau hebatnya, pintarnya kaya apa kalau dia pelit menyengsarakan prajurit, (itu) sudah lain cerita. Ganti!" kata Jenderal Dudung di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Senin (7/2/2022).

Jenderal Dudung menyampaikan kesejahteraan prajurit harus selalu jadi prioritas para pangdam dan komandan satuan.

Termasuk juga para komandan resor militer atau Danrem, komandan batalyon atau Danyon, dan komandan distrik militer atau Dandim.

"Saya sampaikan kepada seluruh panglima (komando daerah militer), cek bagaimana rumahnya (prajurit), pakaiannya dia," tutur Jenderal Dudung.

"Karena pada dasarnya orang masuk tentara itu pasti bukan orang kaya. Pasti orang tidak punya."

Jenderal Dudung menjelaskan pengalamannya yang menemukan masih adanya prajurit TNI yang dibebani untuk membeli pakaian.

Saat itu, tidak lama setelah dirinya dilantik sebagai KSAD, Jenderal Dudung mengaku langsung berkeliling ke sejumlah daerah operasi.

Termasuk di antaranya wilayah perbatasan, seperti Natuna, Entikong, dan Pulau Sebatik, serta wilayah konflik seperti Poso di Sulawesi Tengah dan beberapa daerah di Papua.

Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah operasi itu, KSAD Jenderal Dudung menemukan prajurit yang masih terbebani untuk membeli pakaian saat bertugas.

“Kalau bagi kami mungkin mudah, tetapi bagi mereka. Saya tanya bajumu beli berapa? Siap (kata prajurit) Rp400 ribu," ujar Dudung menyampaikan ulang temuannya saat berkunjung ke daerah operasi.

Menurut Dudung, uang senilai Rp400 ribu bagi mereka prajurit terendah merupakan pengeluaran yang besar, sehingga pihaknya memerintahkan Asisten Logistik (Aslog) KSAD untuk memprioritaskan pembelian baju buat prajurit.

"Saya sudah perintahkan kepada Aslog, tiap prajurit akan diberikan (seragam) PDL 4 stel, sepatu 2 stel, kaus 4 stel, kaus kaki 4 stel, begitu juga helmnya," ucap Dudung.

"Jadi, jangan sampai saya dengar lagi ada prajurit yang beli," imbuhnya, menegaskan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved