Festival Sungai Sekanak Lambidaro

Kisah Heri, yang Rela Berdiri Setengah Hari Sambil Membawa Beban 20 Kg Demi Acara Festival Sekanak

Berbagai hiburan juga ada di Festival Sungai Sekanak Lambidaro seperti ada cosplay robot-robot seperti Bumble Bee, Transformer dan lain-lain.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Linda Trisnawati
Heriyanto saat menghibur pengunjung dengan cosplay robot Bumble Bee di Festival Sungai Sekanak Lambidaro, Sabtu (5/2/2022) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Festival Sungai Sekanak Lambidaro diadakan dari tanggal 5-6 Februari 2022.

Berbagai kegiatan diadakan di Festival Sungai Sekanak Lambidaro yang ada di Jalan Achmad Badaruddin dekat Palembang Indah Mal (PIM).

Berbagai hiburan juga ada di Festival Sungai Sekanak Lambidaro seperti ada cosplay robot-robot seperti Bumble Bee, Transformer dan lain-lain.

Satu diantaranya ialah seorang pria yang mengenakan cosplay Bumble Bee yaitu Heriyanto.

"Untuk ikut kegiatan ini saya persiapan satu Minggu. Suka dukanya jadi cosplay ini sukanya bisa menghibur dan dukanya harus tahan berdiri berjam-jam," kata Heri saat diwawancarai secara langsung oleh Tribun Sumsel, Sabtu (5/2/2022).

Menurutnya, untuk jadi cosplay harus tahan berdiri berjam-jam bahkan lebih dari setengah hari dengan menopang beban hampir 20 kg.

Pegal tentu, terutama pada bagian betis dan pundak. Karena ini bentuk tim atau crew jadi kalau capek istirahat dan gantian.

"Kalau capek atau pegal sesama crew saling bantu pijit, dan itu cukup membantu. Untuk menjaga performa paling hanya minum air putih yang banyak karena sering haus ya,. kostumnya kan tertutup," ungkapnya.

Baca juga: Gubernur Herman Deru Tebar 10 Ribu Benih Ikan di Sungai Sekanak-Lambidaro, Destinasi Wisata Baru

Baca juga: Belanja Sembako Bisa di Festival Sungai Sekanak-Lambidaro, Ada Puluhan Stand Lainnya

Menurut Heri yang sudah memiliki empat orang anak ini, ia lebih memilih jadi cosplay karena pekerjaan ini mudah.

Hanya saja memang harus siap fisik yang sehat, karena harus kuat berdiri berjam-jam dengan menopang beban hampir 20 kg.

"Untuk penggasilnya tidak menentu, karena ini crew jadi dibagi-bagi dan kita juga tidak menentukan tarif alias sukarela aja bayarnya. Misal kalau dapat Rp 500 ribu, ada orang empat ya dibagi empat. Cukup nggak cukup ya dicukupi aja untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Menurut Heri, biasanya ia tampil dalam seminggu dua kali, kadang di pasar malam atau ada juga dipanggil untuk isi acara.

Untuk sebagian hiburan di acara-acara tertentu. 

"Kalau anak-anak rata-rata nggak takut ya dengan kostum kita. Malahan mereka senang dan terlihat suka foto dengan kita, jadi kita seperti menghibur gitu," kata Pria yang sudah berusia 36 tahun ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved